KONSEP KOMUNIKASI UMUM
A. Pengertian Komunikasi
· Komunikasi adalah pertukaran informasi antara dua atau lebih manusia atau dengan kata lain pertukaran ide ataupikiran ( kozierdan Erb,1995)
· Komunikasi adalah proses pengoperan lambing yang memiliki arti antara individu (William ablig)
· Komunikasi adalah ketika seorang individu ( komunikator ) mengoper perangsang lambing bahasa ) untuk mengubah tingkah laku yang lain ( komunikan ) (Carl
· Komunikasi adalah suatu proses melalui seseorang (komunikator) menyampaikan stimulus dengan tujuan mengubah atau membentuk perilaku orang lain. (Hovland dan Kelley ,1953)
· Komunikasi pada dasarnya merupakan proses yang menjelaskan siapa, mengatakan apa, dengan saluran apa, kepada siapa dan dengan akibat apa. Who? Says what? In which chanel? Whom? With what effect?(Harold Lasswell,1960)
· Komunikasi adalah seluruh prosedur melalui mana pikiran seseorang dapat memengaruhi pikiran orang lainnya.( Warren Weaver,1949)
· Komunikasi adalah proses dimana suatu ide dialihkan dari sumber kepada suatu penerima atau lebih dengan maksud untuk mengubah tingkah laku mereka.
B.Makna Komunikasi
1. Realisi diri, penerimaan diri dan peningkatan penghormatan diri. Memulai komunikasi terapeutik diharapkan terjadi perubahan dalm diri klien. Klien yang menderita penyakit kronis ataupun terminal umumnya mengalami perubahan dalam dirinya, ia tidak mampu menerima keberadaan dirinya,mengalami gambaran diri, penurunan harga diri, merasa tidak berarti dan padaakhirnya merasa putus asa dan depresi.
2. .Kemampuan membina hubungan interpersonal yang tidak superfisial dansaling bergantung dengan orang lain. Melalui komunikasi terapeutik, orang belajar bagaimana menerima danditerima orang lain. Dengan komunikasi yang terbuka, jujur dan menerima klien apa adanya, perawat akan dapat meningkatkan kemampuan klien dalammembina hubungan saling percaya (Hibdon, 200). Rogers (1974) dalam Abraham dan Shanley (1997) mengemukakah bahwa hubungan mendalam yang digunakan dalam proses interaksi antara perawat dan klien merupakan area untuk mengekspresikan kebutuhan, memecahkan masalah dan meningkatkan kemampuan koping.
3. Peningkatan fungsi dan kemampuan untuk memuaskan kebutuhan sertamencapai tujuan yang reistis. Terkadang klien menetapkan ideal diri atau tujuan terlalu tinggi tanpa mengukur kemampuannya. Taylor, Lilis dan La Mone (1997) mengemukakan bahwa individu yang merasa kenyataan dirinya mendekati ideal dirimempunyai harga diri yang tinggi sedangkan individu yang merasa kenyataan hidupnya jauh dari ideal dirinya akan merasa rendah diri.
4. Peningkatan fungsi dan kemampuan untuk memuaskan kebutuhan serta mencapai tujuAn yang reistis. Klien yang mengalami gangguan identitas personal biasanya tidak mempunyai rasa percaya diri dan mengalami harga diri rendah. Melalui komunikasi terapeutik diharapkan perawat dapat membantu klien meningkatkan integritas dirinya dan identitas diri yang jelas.
C. Sejarah Komunikasi
Everet M.Rogers (1986) dalam bukunya Communication Technology: The New Media In Society, antara lain menyebutkan bahwasejarah komunikasi diperkirakan dimulai sejak sekitar 35.000 tahun sebelum Masehi 9SM). Pada zaman ini yang disebut sebagai zaman Cro-magnon, diperkirakan bahasa sebagai alat berkomunikasi sudah dikenal.Tiga belas ribu tahun kemudian, atau sekitar tahun 22.000 SM, para ahli pra-sejarah menemukan lukisan-lukisan dalam gua yang diperkirakan merupakan karya komunikasi manusia pada zaman tersebut.
Sejarah perkembangan komunikasi yang lebih jelas diperkirakan dapat ditelusuri sejak sekitar 4000 tahun SM. Sejak zaman itu hingga sekarang, menurut Rogers, sejarah perkembangan komunikasi dapat dibagi dalam 4 era perubahan: era komunikasi tulisan, era komunikasi catatan, era telekomunikasi, dan era komunikasi interaktif.
Era komunikasi tulisan diperkirakan dimulai ketika Bangsa Sumeri mulai mengenal kemampuan menulis dalam lembaran tanah Nat sekitar 4000 tahun SM. Era komunikasi cetakan dimulai sejak penemuan mesin cetak hand-press oleh Gutenberg pada tahun 1456. Era telekomunikasi diawali dengan ditemukannya alat telegrap oleh Samuel Morse pada tahun 1844.Era keempat, era komunikasi interaktif, mulai terjadi pada pertengahn abad ke-19. Pada saat itu, tepatnya tahun 1946, ditemukannya Mainframe Computer ENIAC dengan 18.000 vacum tubes oleh para ahli dari Universitas Pennsylvania, Amerika Serikat. Gambaran kronologis mengenai perkembangan dari keempat era tersebut disertai dengan bentuk-bentuk penemuan komunikasi yang menandai masing-masing era
D. Fungsi Komunikasi
Judy C. Person dan Paul E. Nelson mengemukakan bahwa komunikasi mempunyai dua fungsi umum. Pertama, untuk kelangsungan hidup seseorang yang meliputi : keselmatan fisik, meningkatkan kesadaran pribadi, dan aktualisasi diri. Kedua, untuk kelangsungan hidup masyarakat, tepatnya untuk memperbaiki hubungan sosial dan mengembangkan aktualisasi masyarakat.
William I. Gorden juga mengemukakan pendapatnya tentang fungsi komunikasi secara lebih khusus. William membagi fungsi komunikasi ke dalam empat kelompok, yakni komunikasi sosial, ekspresif, ritual, dan instrumental.
1. Fungsi Pertama : Komunikasi Sosial
Orang yang tidak pernah berkomunikasi, dapat dipastikan akan “tersesat” karena ia tidak sempat menata dirinya dalam suatu lingkungan sosial. Komunikasilah yang memungkinkan individu membangun suatu kerangka rujukan dan menggunakannya sebagai panduan untuk menafsirkan situasi apapun yang di hadapi.
Dengan kata lain, fungsi komunikasi sebagai komunikasi sosial mengisyaratkan bahwa komunikasi penting untuk membangun konsep diri. Konsep diri adalah pandangan kita mengenai siapa diri kita dan itu hanya bisa kita peroleh lewat informasi yang diberikan orang lain kepada kita.
2. Fungsi Kedua : Komunikasi Ekspresif
Komunikasi ekspresif bertujuan untuk memengaruhi orang lain, namun dapat dilakukan sejauh komunikasi tersebut menjadi instrumen untuk menyampaikan perasaan (emosi) kita. Perasaan-perasaa tersebut dikomunikasikan ke dalam bentuk pesan-pesan nonverbal maupun verbal. Pesan-pesan itu yang akhirnya menjadi sebuah karya seni, diantaranya adalah lagu, syair, tarian lukisan, dll.
3. Fungsi Ketiga : Komunikasi Ritual
Dengan komunikasi ekspresif adalah komunikasi ritual, yang biasanya dilaukan secara kolektif. Suatu komunitas sering melakukan upacara-upacara sepanjang tahun dan sepanjang hidup, yang disebut para antropolog sebagairites of passage. Dalam upacara-upacara tersebut orang engucapkan kata atau menampilkan perilaku-perilaku simbolik, dan segala ritus-ritus yang ada dalam setiap upacara, merupakan bentuk komunikasi ritual.
4. Fungsi Keempat : Komunikasi Instrumental
Komunikasi instrumental memiliki tujuan umum : menginformasikan, mengajar, mendorong, mengubah sikap dan keyakinan, merubah perilaku serta menggerakkan tindakan. Bila diringkas, maka kesemua tujuan tujuan tersebut merujuk pada sifat persuasif atau membujuk. Komunikasi yang memberitahukan atau dapat disebut komunikasi satu arah, mengandung muatan persuasif dalam arti bahwa komunikator menginginkan komunikan mempercayai bahwa informasi yang di sampaikannya akurat dan layak diketahui.
Sebagai instrumen. Komunikasi tidak saja dapat membangun hubungan yang baik, tetapi juga dapat untuk menghancurkan hubungan itu sendiri. Karenanya, studi komunikasi membuat kita menjadi lebih peka terhadap strategi yang dapat kita gunakan dalam komunikasi kita untuk bekerja lebih baik dengan orang lain demi keuntungan bersama.
E. Komponen Komunikasi
Ada 5 faktor yang berperan dalam komunikasi antara lain :
1. Komunikator (Pembawa berita)
- Disebut juga sender / pembawa pesan, bisa individu, keluarga maupun kelompok yang mengambil inisiatif dalam menyelenggarakan komunikasi dengan individu atau kelompok lain yang menjadi sasarannya.
- Komunikator bisa juga berarti tempat berasalnya sumber pengertian yang dikomunikasikan.
- Dalam mengirimkan pesan dimulai dengan pikiran dan perasaan komunikator yaitu dunia intra psikis dan pengetahuan bahwa pikiran dan perasaan ini harus diubah menjadi sandi ke dalam bentuk perilaku (pesan) jika mereka ingin dikeluarkan dari dunia internal dan dikomunikasikan kepada orang lain (komunikan).
- Syarat komunikator yang baik : memiliki tujuan dalam melakukan komunikasiv memiliki pengetahuan yang memadai tentang pesan yang disampaikanv memiliki ketrampilan yang memadai untuk membangun hubungan / relasi.v
2. Message (Pesan atau berita)
- Message atau pesan adalah berita yang disampaikan oleh komunikator melalui sandi, lambang, pembicaraan, gerakan dan sebagainya.
- Message bisa berupa gerakan, sinar, suara, lambaian tangan, kibaran bendera, tanda-tanda lain, dengan interpretasi yang tepat akan memberikan arti dan makna tertentu.
- Di Rumah Sakit message ini dapat berupa nasehat perawat, hasil konsultasi pada status pasien, laporan dll.
- Message mengandung arti ganda : pesan dikirim untuk menciptakan arti tetapi bisa juga di gunakan secara defensif.
- Syarat pesan yang baik : sesuai konteks (situasi komunikasi)v singkat dan jelasv menggunakan saluran yang mudah dipahami oleh komunikator dan komunikanv memungkinkan pengulangan dan penegasan pesanv
3. Channel (Media atau sarana)
- Channel atau saluran adalah sarana tempat berlakunya lambang-lambang.
- Meliputi : Pendengaran (lambang berupa suara)v Penglihatan (lambang berupa sinar, pantulan sinar atau gambar)v Penciuman (lambang berupa bau-bauan)v Rabaan ( lambang berupa rangsangan sensasi / taktil)v Perasa (rasa)v
- Jadi saluran ini dapat berupa : radio, televisi, majalah, aroma makanan dll.
- Syarat saluran yang baik : dipahami / dimengerti oleh komunikator dan komunikanv meminimalkan kesalahan persepsiv v menggunakan teknik yang merangsang lebih dari satu indra ; misalnya, mengajar dengan menggunakan suara, gambar dan gerakan tubuh.
4. Komunikan (Penerima berita)
- Komunikan adalah obyek sasaran dari kegiatan komunikasi atau orang yang menerima berita atau lambang.
- Bisa berupa pasien, individu, keluarga atau masyarakat.
- Syarat komunikan yang baik : memiliki pengetahuan dan ketrampilan untuk menangkap dan menerjemahkan pesanv memiliki cukup atensi untuk menerima pesan yang disampaikan oleh komunikatorv memiliki ketrampilan untuk merespons pesan yang disampaikanv
5. Feed back (Umpan balik atau tanggapan)
- Yaitu arus umpan balik dalam rangka proses berlangsungnya komunikasi.
- Dapat dijadikan patokan sejauh mana pencapaian dari pesan yang telah disampaikan.
F. Proses Komunikasi
Proses komunikasi dapat di gambarkan sebagai berikut :
a. Komunikator
1. Mengembangkan ide atau pikiran yang ingin disampaikan
2. Mengkode ide atau pikiran dalam bentuk lambang verbal atau non verbal.
3. Menyampaikan pesan melalaui saluran komunikasi dan menggunakan metode tertentu
4. Menunggu umpan balik dari komunikan untuk mengetahui keberhasilan komunikasi.
b. Komunikan
1. Menerima lambang-lambang yang disampaikan oleh komunikator.
2. Membaca atau menyandi lambang verbal atau non verbal yang di sampaikan oleh komunikator.
3. Menggunakan pesan yang telah di sampaikan.
4. Memberikan umpan balik kepada komunikator.
Proses komunikasi dapat di gambarkan sebagai berikut :
a. Komunikator
1. Mengembangkan ide atau pikiran yang ingin disampaikan
2. Mengkode ide atau pikiran dalam bentuk lambang verbal atau non verbal.
3. Menyampaikan pesan melalaui saluran komunikasi dan menggunakan metode tertentu
4. Menunggu umpan balik dari komunikan untuk mengetahui keberhasilan komunikasi.
b. Komunikan
1. Menerima lambang-lambang yang disampaikan oleh komunikator.
2. Membaca atau menyandi lambang verbal atau non verbal yang di sampaikan oleh komunikator.
3. Menggunakan pesan yang telah di sampaikan.
4. Memberikan umpan balik kepada komunikator.
G. Tingkatan Komunikasi
Tingkatan Komunikasi dibagi dalam 3 tingkatan.
1. Komunikasi intra personal
2. Komunikasi interpersonal
3. Komunikasi massa
Komunikasi intrapersonal adalah komunikasi dengan diri sendiri, berusaha mengenal diri sendiri dan segala konsep diri yang melingkupinya, menyanyakan kepada diri sendiri tentang segala hal yang ingin dia ketahui terkait dengan keinginan, kebutuhan dll.
Metode
Refleksi : menanyakan kepada diri sendiri apakah tujuan hidup sudah tercapai atau belum, apakah hal yang direncanakan mampu dilaksanakan dengan baik
Renungan : melakukan tanya jawab atau dialog dengan diri sendiri apa yang sudah dilakukan, apakah hidup sudah seperti yang diinginkan dll
Curhat/diary : menuliskan semua perasaan yang ada dalam hati kedalam bentuk tulisan privat sehingga bisa direnungi, dianalisa masalah apa yang terjadi dan bagaimana memecahkan masalah tersebut.
Kontemplasi : berdialog dengan diri sendiri, apakah diri sudah sesuai dengan konsep yang diterima masyarakat atau belum.
Komunikasi Interpersonal adalah berkomunikasi dengan orang lain secara face to face maupun dalam kelompok.
Metode
Komunikasi searah : pembicara memberikan sebuah informasi dan pendengar menyimak informasi tanpa memberikan pertanyaan, argumentasi maupun sanggahan
Komunikasi dua arah : pembicara dan pendengar saling melakukan aksi reciprokal atau saling berbalasan, saling bertukar peran, pendengar terkadang memberi informasi, pembicara terkadang mendengarkan
Syarat komunikasi interpersonal yang baik.
Good Listener : mendengarkan orang lain untuk memberi kesempatan mereka mengungkapkan ide atau pemikiran
Intonasi : beri irama dalam setiap ucapan sehingga kata – kata mampu diserap dan dicerna oleh pendengar
Empati : memperhatikan respon emosi orang lain, jangan terlalu banyak humor jika lawan bicara sedang sedih atau sebaliknya.
Humor : menyegarkan hubungan dengan sebuah suasana yang fresh dan tidak terkesan formal.
Komunikasi Massa : menyampaikan informasi kepada beberapa orang di sebuah situasi yang sengaja diciptakan.
Syarat
Positioning : menguasai posisi dimana harus berdiri, kapan harus mendekat, kapan harus menjauh, membuat perubahan posisi di depan, ditengah maupun dibelakang.
Volume Suara : ucapan yang dikeluarkan mampu didengarkan oleh orang – orang dalam massa tersebut.
Bahasa Tubuh : jangan terlalu banyak mengekplorasi bahasa tubuh yang tidak perlu.
Motivasi : gunakan kata – kata atau bahasa yang inspiratif maupun membangkitkan motivasi, bahkan dalam suasana belajar mengajar sekalipun, memotivasi orang lain sekalipun merupakan sebuah hal perlu dipertimbangkan.
H. Bentuk-bentuk Komunikasi
v Komunikasi verbal
Jenis komunikasi yang palinglazim digunakan dalam pelayanan keperawatan di rumah sakit, adalah pertukaran informasi secara verbal terutama pembicaraan dengan alat atau simbol yang dipakai untuk nmengekspersikan ide atau perasaa, membangkitkan respon emosional, atau menguraikan objek, observasi dan ingatan.
Sering juga untuk menyampaikan arti yang tersembunyi, dan menguji minat seseorang. Keuntungan komunikasi verbal dalam tatap muka yaitu memungkinkan tiap individu berespons secara langsung.
Komunikasi Verbal mencakup aspek-aspek berupa ;
a. Vocabulary (perbendaharaan kata-kata). Komunikasi tidak akan efektif bila pesan disampaikan dengan kata-kata yang tidak dimengerti, karena itu olah kata menjadi penting dalam berkomunikasi.
b. Racing (kecepatan). Komunikasi akan lebih efektif dan sukses bila kecepatan bicara dapat diatur dengan baik, tidak terlalu cepat atau terlalu lambat.
c. Intonasi suara: akan mempengaruhi arti pesan secara dramatik sehingga pesan akan menjadi lain artinya bila diucapkan dengan intonasi suara yang berbeda. Intonasi suara yang tidak proposional merupakan hambatan dalam berkomunikasi.
d. Humor: dapat meningkatkan kehidupan yang bahagia. Dugan (1989), memberikan catatan bahwa dengan tertawa dapat membantu menghilangkan stress dan nyeri. Tertawa mempunyai hubungan fisik dan psikis dan harus diingat bahwa humor adalah merupakan satu-satunya selingan dalam berkomunikasi.
e. Singkat dan jelas. Komunikasi akan efektif bila disampaikan secara singkat dan jelas, langsung pada pokok permasalahannya sehingga lebih mudah dimengerti.
f. Timing (waktu yang tepat) adalah hal kritis yang perlu diperhatikan karena berkomunikasi akan berarti bila seseorang bersedia untuk berkomunikasi, artinya dapat menyediakan waktu untuk mendengar atau memperhatikan apa yang disampaikan.
v Komunikasi non verbal
Komunikasi non verbal adalah penyampaian pesan tanpa kata-kata dan komunikasi non verbal memberikan arti pada komunikasi verbal. Yang termasuk komunikasi non verbal :
a. Ekspresi wajah
Wajah merupakan sumber yang kaya dengan komunikasi, karena ekspresi wajah cerminan suasana emosi seseorang.
b. Kontak mata, merupakan sinyal alamiah untuk berkomunikasi. Dengan mengadakan kontak mata selama berinterakasi atau tanya jawab berarti orang tersebut terlibat dan menghargai lawan bicaranya dengan kemauan untuk memperhatikan bukan sekedar mendengarkan. Melalui kontak mata juga memberikan kesempatan pada orang lain untuk mengobservasi yang lainnya
c. Sentuhan adalah bentuk komunikasi personal mengingat sentuhan lebih bersifat spontan dari pada komunikasi verbal. Beberapa pesan seperti perhatian yang sungguh-sungguh, dukungan emosional, kasih sayang atau simpati dapat dilakukan melalui sentuhan.
d. Postur tubuh dan gaya berjalan. Cara seseorang berjalan, duduk, berdiri dan bergerak memperlihatkan ekspresi dirinya. Postur tubuh dan gaya berjalan merefleksikan emosi, konsep diri, dan tingkat kesehatannya.
e. Sound (Suara). Rintihan, menarik nafas panjang, tangisan juga salah satu ungkapan perasaan dan pikiran seseorang yang dapat dijadikan komunikasi. Bila dikombinasikan dengan semua bentuk komunikasi non verbal lainnya sampai desis atau suara dapat menjadi pesan yang sangat jelas.
f. Gerak isyarat, adalah yang dapat mempertegas pembicaraan . Menggunakan isyarat sebagai bagian total dari komunikasi seperti mengetuk-ngetukan kaki atau mengerakkan tangan selama berbicara menunjukkan seseorang dalam keadaan stress bingung atau sebagai upaya untuk menghilangkan stress
I. Dimensi Komunikasi
Kedekatan : Lebih dekat miring kedepan ketika duduk
• Arah : Lebih berhadapan langsung tetapi suatu saat berdampingan
• Pandangan : Lebih banyak memandang dan saling memandang
• Ungkapan Wajah : Lebih banyak senyum
• Gerak Tubuh : Anggukan kepala dan gerakan semangat
• Postur: Membuka lengan kearah satu sama lain dan bukan dilipat atau bertolak pinggang
• Sentuhan : Sentuhan dengan cara yang tepat
• Nada Suara : Suara yang murni, nada lebih tinggi, konturnya kearah atas
• Isi Verbal : Lebih banyak membuka diri
Sebagai contoh kalimat “aku benci kamu” di ucapkan dengan kalimat menggoda mungkin sekali justru berarti sebaliknya. Seorang gadis yang mengatakan “ih kamu jahat”, kepada seorang teman prianya seraya mencubit cubit teman prianya, sebenarnya tidak memaksutkan kata jahat itu dalam arti sebenarnya, melainkan sebaliknya, sebagai tanda gemas campur senang terhadap teman prianya,
J. Faktor-faktor yang mempengaruhi komunikasi
1. Faktor teknis Faktor yang bersifat teknis yaitu kurangnya penguasaan teknis komunikasi. Teknik komunikasi mencakup .unsur-unsur yang ada dalam komunikator dikala mengungkapkan pesan menjadi lambang-lambang. kejelian dalam memilih saluran, metode penyampaian pesan.
2. Faktor perilaku Bentuk dari perilaku yang dimaksud adalah perilaku komunikan yang bersifat : pandangan yang bersifat apriori, prasangka yang didasarkan atas emosi, suasana yang otoriter, ketidak mampuan untuk berubah vvalaupun salah, sifat yang egosentris.
3. Faktor situasional Kondisi dan situasi yang menghambat komunikasi misalnya situasi ekonomi, sosial, politik dan keamanan
4. Keterbatasan waktu Sering karena keterbatasan waktu orang tidak berkomunikasi, atau berkomunikasi secara tergesa-gesa, yang tentunya tidak akan bisa memenuhi persyaratan-persyaratan komunikasi.
5. Jarak Psychologis/status sosial Jarak psychologis biasanya terjadi akibat adanya perbedaan status, yaitu status sosial maupun status dalam pekerjaan. Misalnya, seorang pesuruh akan sulit berkomunikasi dengan seorang menteri karena ada jarak psichologis yaitu pesuruh merasa statusnya terlalu jauh terhadap menteri. Selanjutnya, ada orang yang hanya ingin mendengar informasi yang dia senangi saja, sedangkan informasi lainnya tidak.
6. Adanya evaluasi terlalu dini Seringkali orang sudah mempunyai prasangka, atau sudah menarik suatu kesimpulan sebelum menerima keseluruhan informasi atau pesan. Hal ini jelas menghambat komunikasi yang baik.
7. Lingkungan yang tidak mendukung Komunikasi interpersonal akan lebih efektif jika dilakukan dalam lingkungan yang menunjang, berikut ini beberapa contoh suasana lingkungan yang tidak menunjang atau mendukung yaitu :
• Keadaan suhu (terlalu panas atau terlalu dingin)
• Keadaan ribut atau bising
• Lingkungan fisik yang tidak mendukung (ruang terlalu sempit/kurang keleluasaan pribadi)
8. Keadaan si komunikator Keadaan fisik dan perasaan komunikator sangat berpengaruh terhadap berhasil atau gagalnya komunikasi. Misalnya :
• Komunikator sedang mempunyai masalah pribadi hingga pikiran kacau. Hal ini akan mengakibatkan pesan yang disampaikannya juga kacau, tidak sistematis hingga membingungkan pendengar/sasaran.
• Komunikator sedang sakit, juga mempengaruhi komunikasi, atau kalau komunikator mempunyai cacat seperti suara sengau. gagap dan sebagainya akan mengakibatkan pesan yang disampaikan tidak jelas tertangkap oleh sasaran.
9. Gangguan bahasa a Komponen semantik : Gangguan Semantik ialah gangguang komunikasi yang disebabkan karena kesalahan pada bahasa yang digunakan (Blake, 1979). Gangguang semantik sering terjadi karena :
i Kata-kata yang digunakan terlalu banyak memakai jargon bahasa asing sehingga sulit dimengerti oleh khalayak tertentu.
ii Bahasa yang digunakan pembicara berbeda dengan bahasa yang digunakan oleh penerima.
iii Komponen semantik meliputi, pengetahuan objek. hubungan objek, dan hubungan peristiwa (M.Lahey, 1989). b Komponen Struktur i Struktur bahasa yang digunakan tidak sebagaimana mestinya sehingga membingungkan penerima. ii Komponen Struktur meliputi, fonologi, morfologi, dan sintaksis (M.Lahey, 1989). c Komponen Penggunaan / Pragmatik Komponen pragmatik meliputi fungsi dan konteks. Penguasaan akan komponen ini menjadikan mampu mengawali komunikasi, memelihara komunikasi dan mengakhiri komunikasi (M. Lahey, 1989)
10. Rintangan fisik Rintangan fisik adalah rintangan yang disebabkan karena kondisi geografis misalnya jarak yang jauh sehingga sulit dicapai, tidak adanya sarana kantor pos, kantor telepon, jalur transportasi dan semacamnya. 20 Dalam komunikasi antar manusia rintangan fisik bisa juga diartikan karena adanya gangguan organik, yakni tidak berfungsinya salah satu panca indra penerima.
11.Rintangan kerangka berpikir
K. Hambatan dalam komunikasi
1. Kecakapan yang kurang dalam berkomunikasi. Kurang cakap berbicara (terutama di depan umum), berbicara tersendat-sendat, menyebabkan pendengar menjadi jengkel dan tidak sabar.
2. Sikap yang kurang tepat. Seorang guru yang sedang mengajar di depan kelas sambil duduk di atas meja akan memberi kesan yang kurang baik bagi siswanya.
3. Kurang pengetahuan. Seseoarang yang kurang pengetahuannya, jarang membaca atau mendengarkan radio dan televisi akan mengalami kesulitan dalam mengikuti pembicaraan orang lain.
4. Kurang memahami sistem sosial.
5. Prasangka yang tidak beralasan.
6. Jarak fisik, komunikasi menjadi kurang lancar bila jarak antara komunikator dengan reseptor berjauahan.
7. Tidak ada persamaan persepsi.
8. Indera yang rusak.
9. Berbicara yang berlebihan. Berbicara berlebihan seringkali akan mengakibatkan penyimpangan dari pokok pembicaraan.
10. Mendominir pembicaraan dll.
L. Komunikasi dalam konteks social dan keaneka ragaman budaya
Komunikasi yang efektif adalah komunikasi yang hasilnya sesuai dengan harapan para pesertanya (orang orang yang sedang berkomunikasi). Misalnya, seorang penjual yang dating kerumah untuk mempromosikan barang di anggap telah melaksanakan komunikasi yang efektif bila akhirnya tuan rumah membeli barang yang ia tawarkan, sesuai dengan yang di harapkan penjual itu,dan tuan rumahpun merasa puas dengan barang yang di belinya.
Dalam kenyataanya, tidak pernah ada dua manusia yang persis sama, meskipun mereka kembar yang dilahirkan dan di asuh dalam keluarga yang sama,namun kesamaan dan di asuh dalam keluarga yang sama, diberi makanan yang sama dan di didik dengan cara yang sama. Namun kesamaan dalam hal hal tertentu, misalnya agama, ras(suku), bahasa, tingkat pendidikan , atau ekonomi akan mendorong orang orang untuk saling tertarik dan pada giliranya karena kesamaan bahasa khususnya akan membuat orang orang berkomunikasi lebih mudah mencapai pengertian bersama dibandingkan denganorang orang yang tidak berbicara atau memahami bahasa yang sama.
Comments
Post a Comment