Skip to main content

sistem pencernaan dan metabolisme tubuh


SISTEM PENCERNAAN DAN METABOLISME TUBUH
A.     ANATOMI dan FISIOLOGI SISTEM PENCERNAAN
          Anatomi berasal dari bahasa latin yaitu, Ana: Bagian, memisahkan. Tomi (tomie): Iris, potong. Fisiologi berasal dari kata fisis (Physis): Alam atau cara kerja. Logos(logi): ilmu pengetahuan. Dari kata tersebut dapat disimpulkan pengertian Anatomi dan Fisiologi adalah Ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang susunan atau potongan tubuh dan bagaimana alat tubuh itu bekerja.
1.      Fungsi Sistem Pencernaan
          Fungsi utama system ini adalah untuk menyediakan makanan, air, dan elektrolit bagi tubuh dari nutrient yang dicerna sehingga siap diabsorpsi. Pencernaan berlangsung secara mekanik dan kimia, dan meliputi proses – proses berikut :
-          Ingesti adalah masuknya makanan ke dalam mulut. Pemotongan dan penggilingan makanan dilakukan secara mekanik oleh gigi. Peristaltik  adalah gelombang kontraksi otot polos involunter yang menggerakkan makanan tertelan melalui saluran pencernaan.
-          Digesti adalah hidrolisis kimia (penguraian) molekul besar menjadi molekul kecil sehingga absorpsi dapat berlangsung.
-          Absorpsi adalah pergerakan produk akhir pencernaan dari lumen saluran pencernaan ke dalam sirkulasi darah dan limfatik.
2.      Sistem Pencernaan
          Sistem Pencernaan merupakan saluran yang menerima makanan dari luar dan mempersiapkannya untuk diserap oleh tubuh dengan jalan proses pencernaan (pengunyahan, penelanan dan pencampuran) dengan enzim dan zat cair yang terbentang mulai dari mulut (oris) sampai anus.
3.      Susunan Saluran Pencernaan
a.      Oris (Rongga Mulut)                                                    
          Mulut adalah permulaan saluran pencernaan. Rongga mulut dibatasi oleh   beberapa bagian, yaitu sebelah atas oleh tulang rahang dan langit-langit  (palatum), sebelah kiri dan kanan oleh otot-otot pipi, serta sebelah bawah oleh rahang bawah. Ada 2 jenis pencernaan didalam rongga mulut yaitu Pencernaan mekanik, Pencernaan kimiawi

Gigi
          Gigi adalah bagian keras yang terdapat di dalam mulut dari banyak vertebrata. Mereka memiliki struktur yang bervariasi yang memungkinkan mereka untuk melakukan banyak tugasAkar dari gigi tertutup oleh gusi. Gigi memiliki struktur pelindung yang disebut email gigi, yang membantu mencegah lubang di gigi. Pulp dalam gigi menciut dan dentin terdeposit di tempatnya.
Lidah
          Lidah adalah kumpulan otot rangka pada bagian lantai mulut yang dapat membantu pencernaan makanan dengan mengunyah dan menelan. Lidah dikenal sebagai indera pengecap yang banyak memiliki struktur tunas pengecap. Lidah juga turut membantu dalam tindakan bicara.Juga membantu membolak balik makanan dalam mulut. Lidah dibagi atas tiga bagian
1.      Pada pangkal lidah yang belakang terdapat epiglottis yang berfungsi untuk menutup jalan napas pada waktu kitamenelan makanan, supaya makanan jangan masukn ke jalan napas.
2.      Punggung lidah (dorsum lingua) terdapat putting-putting pengecap atau ujung saraf pengecap.
3.      Frenulum lingua merupakan selaput lender yang terdapat pada bagian bawah kira kira di tengah, jika lidah digerakan ke atas Nampak selaput lender. Flika sublingual terdapat di sebelah kiri dan kanan frenulun lingua, di sini terdapat pula lipatan selaput lender. Pada pertengahan flika sublingual initerdapat saluran dari grandula parotis, submaksilaris dan glandula sublingualis.
Bagian lidah yang berperan dalam mengecap rasa makanan adalah papilla. Papilla ini merupakan bentukan dari saraf-saraf sensorik (penerima rangsang).
Kelenjar ludah
          Kelenjar ludah menghasilkan saliva. Saliva mengandung enzim ptyalin atau amylase  dan ion natrium, klorida, bikarbonat, dan kalium. Fungsi saliva adalah  :
a.      Melarutkan makanan secara kimia,
b.      Melembabkan dan melumasi makanan
c.       Mengurai zat tepung menjadi polisakarida dan maltose
d.      Zat buangan
e.       Zat antibakteri dan antibodi

b.      Faring (tekak/tenggorokan)
          Merupakan penghubung antara rongga mulut dan kerongkongan. Berasal dari bahasa yunani yaitu Pharynk. Didalam lengkung faring terdapat tonsil (amandel) yaitu kelenjar limfe yang banyak mengandung kelenjar limfosit dan merupakan pertahanan terhadap infeksi, disini terletak bersimpangan antara jalan nafas dan jalan makanan, letaknya dibelakang rongga mulut dan rongga hidung, didepan ruas tulang belakang. Ke atas bagian depan berhubungan dengan rongga hidung, dengan perantaraan lubang yang disebut ismus fausium. Tekak terdiri dari bagian superior (bagian yang sama tinggi dengan hidung), bagian media (bagian yang sma tinggi dengan mulut) dan bagian inferior nasofaring, pada nasofaring bermuara tuba yang menghubungkan tekak dengan ruang gendang telinga. Bagian media disebut orofaring, bagian ini berbatas ke depan sampai di akarvlidah bagian inferior disebut laringofaring yang menghubungkan orofaring dengan laring. Menelan (deglutisic), jalan udara masuk ke bagian depan terus ke leher bagian depan sedangkan jalan makanan masuk ke belakang dari jalan napas dan di depan dari ruas tulang belakang. Makanan melewati epiglottis lateral melalui resus piriformis masuk ke esophagus tanpa membahayakan jalan udara. Gerakan menelan mencegah masuknya makanan ke jalan udara, pada waktu yang sama jalan udara ditutup sementara. Permulaan menelan, otot mulut dan lidah berkontraksi secara bersamaan.

c.       Esofagus (kerongkongan)
          Esophagus adalah yang menghubungkan tekak dengan lambung, yg letaknya dibelakang trakea yg berukuran panjang ± 25 cm dan lebar 2 cm, mulai dari faring sampai pintu masuk kardiak di bawah lambung. Lapisan dinding dari dalam ke luar : lppisan selaput lender (mukosa),lapisan submukosa, lapisan otot melingkar sekuler, dan lapisan otot memanjang longitudinal. Esofagus terletak di belakang trakea dan di depan tulang punggung, setelah mellui toraks menembus diafragma masuk ke dalam abdomen menyambung dengan lambung. Fungsi dari esofagus adalah menghantarkan bahan yang dimakan dari faring ke lambung dan tiap2 ujung esofagus dilindungi oleh suatu spinter yang berperan sebagai barier terhadap refleks isi lambung kedalam esophagus.
d.      Gaster  (lambung)
          Lambung atau gaster merupakan bagian dari saluran yang dapat mengembang paling banyak terutama di daerah epigaster. Lambung terdiri dari bagian atas fundus uteri berhubungan dengan esophagus melalui orifisium pilorik, terletak di bawah diafragma di depan pancreas dan limpa, menempel di sebelah kiri fundus uteri. Bagian lambung terdiri dari :
1.      Fundus Ventrikuli, bagian yang menonjol ke atas terletak sebelah osteum kardium dan biasanya penuh berisi gas.
2.      Korpus Ventrikuli, setinggi osteum kardium, sesuatu lekukan pada bagian bawah kurva tura minor.
3.      Antrum Pilorus, bagian lambung berbentuk tabung mempunyai otot yang tebal membentuk sfingter pylorus.
4.      Kurvatura Minor, terdapat sebelah kanan lambung terbentang dari osteum kardiak sampai pylorus.
5.      Kurvatura Mayor, lebih panjang dari kurvatura minor terbentang dari sisi kiri osteum kardiak melalui fundus fentrikuli menuju ke kanan sampai pylorus inferior. Ligamentum gastrolienalis terbentang dari bagian atas kurvatura mayor sampai ke limpa.
6.      Osteum Kardiak, merupakan tempat esophagus bagian abdomen masuk ke lambung. Pada bagian ini terdapat Orivisium Pilorik.
Fungsi dari lambung:
1.      Menampung makanan, menghancurkan dan menghaluskan oleh peristaltic lambung dan getah lambung.
2.      Fungsi asam lambung sebagai pembunuh kuman atau racun yang masuk bersama makanan serta untuk mengasamkan makanan agar mudah dicerna.
Getah cerna lambung yang dihasilkan :
1.      Pepsi, fungsinya memecah putih telur menjadi asam amino (albumin dan peptone)
2.      Asam garam (HCl), fungsinya mengasamkan           makanan dan membuat suasana asam pada pepsinogen menjadi pepsin.
3.      Renin, fungsinya sebagai ragi yang membekukan susu dan membentuk kasein dan dari karsinogen (karsinogen dan protein susu)
4.      Lapisan lambung, jumlahnya sedikit memecah lemak menjadi asam lemak yang marangsang sekresi getah lambung.

e.       Intestinum minor
          Usus halus atau intesnium minor adalah bagian dari system pencrnaan makanan yang berpangkal pylorus dan berakhir pada sekum panjangnya ± 6 m, merupakan saluran paling panjang tempat proses pencernaan dan absorpsi hasil pencernaan yang terdiri dari lapisan usus halus (lapisan mukosa [sebelah dalam] lapisan otot melingkar [M.sirkuler], lapisan otot memanjang [M.longitudinal] lapisan serosa [sebelah luar]).
          Dinding usus kaya akan pembuluh darah yang mengangkut zat-zat yang diserap ke hati melalui vena porta. Dinding usus melepaskan lendir (yang melumasi isi usus) dan air (yang membantu melarutkan pecahan-pecahan makanan yang dicerna).

Kelenjar – kelenjar usus menghasilkan enzim – enzim pencernaan, yaitu :
1.      Peptidase, berfungsi mengubah peptide menjadi asam amino
2.      Sukrase, berfungsi mengubah sukrosa menjadi glukosa dan fruktosa.
3.      Maltase, berfungsi mengubah maltose menjadi glukosa
4.      Laktase, berfungsi mengubah laktosa menjadi glukosa dan galaktosa
Mukosa usus halus
          Permukaan epitel yang sangat luas melalui lipatan mukosa dan mikrovili memudahkan pencernaan dan absorpsi. Lipatan ini di bentuk oleh mukosa dan submukoda yang dapat memperbesar permukaan usus. Pada penampang melintang, vili di lapisi oleh epitel dan kripta yang menghasilkan bermacam-macam hormon jaringan dan enzim yang memegang peranan aktif dalam pencernaan .
Absorpsi
          Absorpsi makan yang sudah di cerna seluruhnya berlangsung di dalam usus halus melalui dua saluran yaitu pembuluh kapiler dalam darah dan saluran llimfe disebelah dalam permukaan villi usus. Sebuah vilus berisi lacteal, pembulluh darah epithelium dan jaringan otot yang di ikat bersam oleh jaringan limfoit selurunya di liput membrane dasar dan di tutupi oleh epithelium. Karena vili keluar dari dinding usu maka bersentuhan dengan makanan cair dan lemak yang di absoprsi kedalam lacteal kemudian berjalan melelui pembuluh limfe masuk ke dalam pembulluh kapiler darah di vili dan oleh ven porta di bawah ke hati untuk mengalami beberapa perubahan.
Fungsi usus halus:
1.      Menerima zat-zat makanan yang sudah di cerna untuk diserap melalui kapiler-kapiler darah dan saluran-saluran limfe.
2.      Menyerap protein dalam bentuk asam amino.
3.      Karbohidrat diserap dalam bentuk monosakarida.
4.      Di dalam usus halus terdapat kelenjar yang menghasilkan getah usus yang menyempurnakan makanan:
5.      Enterokinase, mengaktifkan enzim proteolitik.
6.      Eriksin menyempurnakan perncernaan protein menjadi asam amino.
7.      lactase mengubah lactase menjadi monosakrida
8.      maltose mengubah maltose menjadi monosakarida
9.      sucrose mengubah sukrosa menjadi monosakarida.
Usus halus terdiri dari tiga bagian :
1.      Usus dua belas jari (duodenum)
          Nama duodenum berasal dari bahasa latin duodenum digitorum, yang berarti dua belas jari. Duodenum adalah bagian dari usus halus yang terletak setelah lambung dan menghubungkannya ke (jejunum). Pada usus dua belas jari terdapat dua muara saluran yaitu dari pankreas dan kantung empedu. Panjang duodenum adalah 20 cm.
2.      Usus kosong (jejunum)
          Berasal dari bahasa Laton, jejunus, yang berarti “kosong”. Menempati 2/5 sebelah atas dari usus halus. Terjadi pencernaan secara kimiawi. Panjang dari jejunum adalah 2,5 m

3.      Usus penyerapan (ileum)
          Ileum adalah bagian terakhir dari usus halus. Pada sistem pencernaan ini memiliki panjang sekitar 2-4 m dan terletak setelah duodenum dan jejunum, dan menempati 3/5 bagian akhir usus halus. Panjang dari ileum adalah 3,6 m.

f.        Intestinum Mayor
          Usus besar atau Intestinum mayor panjangnya ± 1,5 m, lebarnya 5-6 cm. Lapisan-lapisan usus besar dari dalam ke luar :
1.      Selaput lender
2.      Lapisan otot melingkar
3.      Lapisan otot memanjang
Jaringan ikat.
Banyak bakteri yang terdapat di dalam usus besar berfungsi mencerna beberapa bahan dan membantu penyerapan zat-zat gizi. Bakteri ini juga penting untuk fungsi normal dari usus. Fungsi usus besar, terdiri dari :
1.      Menyerap air dari makanan
2.      Tempat tinggal bakteri E.Coli
3.      Tempat feses
Intestinum mayor terdiri dari :
1.      Sekum
         Sekum (bahasa latin: caecus, “buta”) dalam istilah anatomi adalah suatu kantung yang terhubung pada usus penyerapan serta bagian kolon menanjak dari usus besar. Di bawah seikum terdapat appendiks vermiformis yang berbentuk seperti cacing sehingga disebut juga umbai cacing, panjangnya ± 6 cm. Seluruhnya ditutupu oleh peritoneum mudah bergerak walaupun tidak mempunyai mesentrium dan dapat diraba melalui dinding abdomen pada orang yang masih hidup.
2.      Kolon Asendens
          Kolon assendens mempunyai panjang 13 cm, terletak di abdomen bawah sebelah kanan membujur ke atas dari ileum ke bawah hati. Di bawah hati melengkung ke kiri, lengkungan ini disebut fleksura hepatica, dilanjutkan sebagai kolon transversum.
3.      Kolon Transversum
          Panjangnya ±38 cm membujur dari kolon asendens sampai ke kolon desendens berada di bawah abdomen, sebelah kanan terdapat fleksura hepatica dan sebelah kiri terdapaat fleksura lienalis.
4.      Kolon desendens
          Panjangnya ±25 cm terletak di abdomen bawah bagian kiri membujur dari atas ke bawah dan fleksura lienalisbsampai ke depan ileum kiri, bersambung dengan kolon sigmoid.
5.      Kolon Sigmoid
         Kolon sigmoid merupakan lanjutan dari kolon desendens terletak miring dalam rongga pelvis sebelah kiri, bentuknya menyerupai S, ujung bawahnya berhubungan dengan rectum

g.      Rektum
          Rektum (Bahasa Latin: regere, “meluruskan, mengatur”) adalah sebuah ruangan yang berawal dari ujung usus besar (setelah kolon sigmoid) dan berakhir di anus. Organ ini berfungsi sebagai tempat penyimpanan sementara feses.

h.      Anus
          Anus merupakan lubang di ujung saluran pencernaan, dimana bahan limbah keluar dari tubuh. Sebagian anus terbentuk dari permukaan tubuh (kulit) dan sebagian lannya dari usus. Pembukaan dan penutupan anus diatur oleh otot sphinkter Feses dibuang dari tubuh melalui proses defekasi (buang air besar – BAB), yang merupakan fungsi utama anus. Anus terletak di dasar pelvis, dindingnya diperkuat voleh 3 sfingter yaitu :
1.      Sfingter ani internus (sebelah atas), bekerja tidak menurut kehendak.
2.      Sfingter levator ani, bekerja juga tidak menurut kehendak.
3.      Sfingter ani eksternus (sebelah bawah), bekerja menurut kehendak.
          Defekasi (buang air besar) didahului oleh transport. Feses ke dalam rectum yang mengkibatkan ketegangan dinding rectum mengakibatkan rangsangan untuk reflex defekasi sedangkan otot usus lainnya berkontraksi. M. levator ini relaksasi secara volunteer dan tekanan ditimbulkan oleh otot otot abdomen.

B.     Kelenjar Pencernaan
1.      Hati (Hepar)
           Hati merupakan kelenjar terbesar dan  terpenting dalam tubuh. Berwarna coklat dan beratnya ± 1.5 kg. Letaknya bagian atas dalam rongga abdomen di sebelah nkanan bawah diafragma. Hati terbagi atas dua lapisan utama :bPermukaan atas berbentuk cembung, terletak di bawah diafragma, dan permukaan bawah tidak rata dan memperlihatkan lekukan fisuravtransversus. Fisura Longitudinal memisahkan belahan kanan dan kiri di bagian atas hati. Hati dibagi menjadi 4 belahan, yaitu :
1.      Lobus kanan
2.      Lobus kiri
3.      Lobus kaudataa
4.      Lobus quadrates
          Hati mempunyai dua jenis peredaran darah  yaitu arteri hepatica dan vena porta. Arteri hepatica, keluar dari aorta dan member 1/5 darah pada hati, darah ini mempunyai kejenuhan 95%-100, masuk ke dalam hati akan membentuk jaringan kapiler setelah bertemu dengan kapiler vena, akhirnya keluar srbagai vena hepatica. Vena porta, yang terbentuk dari lienalis dan vena mesentrika superior menghantarkan 4/5 darahnya ke hati. Darah ini mempunyai kejenuhan 70% sebab beberapa oksigen telah diambil oleh limfe dan usus. Guna darah ini membawa zat zat makanan ke hati yang telah diabsorpsi oleh mukosa dan usus halus. Besarnya kira-kira berdiameter 1 mm. Satu dengan yang lain terpisah oleh jaringan ikat yang membuat cabang pembuluh darah ke hati, cabang vena porta arteri hepatica dan saluran nempedu dibungkus bersama oleh sebuah balutan dan membentuk saluran porta.
          Darah yang berasal dari vena porta bersentuhan erat dengan sel hati dan setiap lobulus disalurioleh sebuah pembuluh sinusoid darah ataubkapiler hepatica. Pembuluh darah halus berjalan diantara lobules hati, disebut vena interlobular. Dari sisi cabang-cabang kapiler masuk ke dalam bahan lobulus yaitu vena lobuler. Pembuluh darah ini mengalirkan darah dalam vena lain yang disebut vena sublobuler, yang satu sama lain membentuk vena hepatica dan langsung masuk ke dalam vena kava inferior. Empedu dibentuk dalam sela-sela kecil di dalam sel hepar melalui kapiler empedu yang halus ataunkorekuli. Bahan-bahan termasuk glikogen lemak, vitamin, zat besi, vitamin yang larut dalam minyak atau lemakmdisimpan di hati. Hati membantu mempertahankan suhu tubuh karena luasnya organ ini dan banyaknya kegiatan metabolism yang berlangsung sehingga mengakibatkan darah banyak mengalir melalui organ ini yang menaikan suhu tubuh.
Secara umum, hati mempunyai fungsi:
1.      Mengubah zat makanan yang diabsorpsi dari usus dan yang disimpan disuatu tempat dalam tubuh, dikeluarka sesuai dengan pemakaiannya dalam jaringan.
2.      Mengubah zat buangan dan zat beracun untuk di ekresi dalam empedu dan urine.
3.      Menghasilkan enzim glikogenik glukosa menjadi nglikogen.
4.      Sekresi empedu, garam empedu dibuat di hati, dibentuk dalam system retikuleodoteliun, dialirkan ke empedu.
5.      Pembentukan ureum, hati menerima asam amino diubah menjadi ureum, dikeluarkan dari darah oleh ginjal dalam bentukurine.
6.      Menyiapkan lemak untuk pemecahan terakhir asam karbonat dan air.
Fungsi empedu adalah :
1.      Mengemulsikan lemak dalam usus halus.
2.      Mengabsorbsi lemak
3.      Membantu dalam pengeluaran kolesterol dari dalam tubuh

2.      Pankreas
          Pankreas merupakan kelenjar yang besifat endokrin dan eksokrin. Bersifat endokrin karena menghasilkan hormone insulin dan hormone glukogen yang dimasukkan ke darah. Bersifat eksokrin karena menghasilkan enzim pencernaan. Keluarnya enzim dari pancreas karena dipengaruhi oleh enzim pankreozimin. Pankreas menghasilkan enzim-enzim pencernaan sebagai berikut:
1.      Tripsinogen, diaktifkan oleh enzim enterokinase menjadi tripsin. Tripsin berfungsi mengubah polipeptida menjadi peptida.
2.      Kimotripsinogen, diaktifkan oleh tripsin menjadi kimotripsin yang berfungsi membantu tripsin.
3.      Peptidase, berperan mengubah senyawa peptide menjadi asam amino .
4.      Lipase, berfungsi mengubah lemak menjadi asam lemak dan gliserol.
5.      Amilase, berfungsi mengubah amilum menjadi maltosa.Nuklease, berfungsi memecah asam nukleat menjadi nukleotida.
6.      NaHCO3atau KHCO3 atau ion bikarbonat HCO3-, berfungsi menetralkan suasana asam yang berasal dari lambung.
Fungsi Pankreas :
1.      Fungsi Eksokrin, membentuk getah pancreas yang berisi enzim dan elektrolit.
2.      Fungsi Endokrin, sekelompok kecil sel epithelium yang berbentuk pulau-pulau kecil atau pulau langerhans, yang bersama-sama membentuk organ endokrin yang mengekresikan insulin.
3.      Fungsi sekresi eksternal, Cairan pancreas dialirkan ke duodenum yang berguna untuk proses pencernaan makanan di intestinum.
4.      Fungsi sekresi internal, sekresi yang dihasilkan oleh pulau-pulau langerhans sendiri langsung dialirkan ke dalam peredaran darah.

3.      Empedu
          Sebuah kantong yang berbentuk terong dan merupakan membrane berotot, letaknya dalam sebuah lobus di sebuah permukaan bawah hati sampai pinggir depanyya, panjangnya 8-12 cm, berkapasitas 60 cm³. Lapisan empedu terdiri dari lapisan luar serosa/parietal, lapisan otot bergaris, lapisan dalam mukosa/visceral disebut juga membrane mukosa.
          Duktus sitikus, panjangnya ± 3,5 cm yang berjalan dari lekuk empedu berhubungan dengan duktus hepatikus membentuk saluran empedu ke duodenum. Sterkobilin member warna feses dan sebagian diabsorpsi kembali oleh darah dan membuat warna pada urine yang disebut urobilin.
Bagian-bagian dari kandung empedu :
1.      Fundus vesika felea, merupakan bagian kandung empedu yang paling akhir setelah korpus vesika felea.
2.      Korpus vesika felea, bagian dari kandung empedu yang di dalamnya berisi getah empedu.
3.      Leher kandung kemih, merupakan leher dari kandung empedu yang di dalamnya berisi getah empedu.
4.      Dukyus sistikus, panjangnya ± 3¾ cm berjalan darimleher kandung empedu dan bersambung dengan duktus hepatikus, membentuknsaluran empedu ke duodenum.
5.      Duktus Hepatikus, saluran yang keluar dari leher.
6.      Duktus koledokus saluran yang membawa empedu ke duodenum.
Fungsi kantung empedu :
1.      Sebagai persediaan getah empedu, membuat getah empedu menjadi kental.
2.      Getah empedu adalah cairan yang dihasilkan oleh sel-sel hati, jumlah setiap hari dari setiap orang dikeluarkan 500-1000 cc. mSekresi digunakan untuk mencerna lemak.
Fungsi empedu adalah :
1.      Mengemulsikan lemak dalam usus halus.
2.      Mengabsorbsi lemak
3.      Membantu dalam pengeluaran kolesterol dari dalam tubuh


Comments

Popular posts from this blog

TINGKATAN THEORY KEPERAWATAN, (META-THEORY, GRAND-THEORY, MIDDLE RANGE TEORY, MICRO THEORY)

Struktur Hirarki Ilmu Keperawatan Struktur hirarki ilmu keperawatan dibedakan atas 5 komponen dari ilmu keperawatan menurut tingkat abstraksinya. Hirarki terdiri dari komponen-komponen yang bersifat menyeluruh di dalam namun juga menjadi bagian dari yang lebih besar tersebut. Pada kasus ini   keseluruhan yang terbesar adalah Ilmu Keperawatan. Dengan demikian, setiap komponen dari ilmu keperawatan adalah keseluruhan yang utuh tetapi juga bagian dari yang terbesar. Berdasarkan figure 1 di atas 5 komponen hirarki dari ilmu keperawatan adalah metaparadigma, filosofi, model konseptual, teori, dan indikator empiris.  Seperti pada  figur 1  di  atas diperlihatkan komponen yang  paling  abstrak adalah metaparadigma dan  yang paling  konkrit adalah indikator empiris. Metaparadigma Metaparadigma didefinisikan sebagai konsep global yang mengidentifikasi fenomena dari minat sentral dari suatu disiplin, dalil global yang menggambarkan konsep, dan dalil global yang menyatakan hubungan an

makalah penyakit DHF (Dengue haemoragic fever)

BAB I PENDAHULUAN 1.1   Latar Belakang Demam Berdarah Dengue (DBD) atau DHF (Dengue Haemoragic Fever) adalah penyakit yang disebabkan oleh virus dengue yang tergolong Arthropod-Borne Virus, genus Flavivirus, dan family Flaviviridae. DBD ditularkan melalui gigitan nyamuk dari genus Aedes, terutama Aedes aegypti (infodatin, 2016). Penyakit DBD dapat muncul sepanjang tahun dan dapat menyerang seluruh kelompok umur. Munculnya penyakit ini berkaitan dengan kondisi lingkungan dan perilaku masyarakat (Kemenkes RI, 2016). Menurut data WHO (2014) penyakit DBD pertama kali dilaporkan di Asia Tenggara pada tahun 1954 yaitu di Filipina, selanjutnya menyebar ke berbagai Negara. Sebelum tahun 1970, hanya 9 negara yang mengalami wabah DBD, namun sekarang DBD menjadi penyakit endemik pada lebih dari 100 negara, diantaranya adalah Afrika, Amerika, Mediterania Timur, Asia Tenggara dan Pasifik Barat memiliki angka tertinggi terjadinya kasus DBD. Jumlah kasus di Amerika, Asia Tenggara,dan Pasif

implementasi keperawatan, tahap-tahap implementasi keperawatan

BAB II PEMBAHASAN A.      PENGERTIAN IMPLEMENTASI KEPERAWATAN Implementasi merupakan komponen dari proses keperawatan, adalah kategori dari prilaku keperawatan di mana tindakan yang diperlukan untuk mencapai tujuan dan hasil yang diperkirakan dari asukahan keperawatan dilakukan dan diselesaikan. Dalam teori, implementasi dari rencana asuhan keperawatan mengikuti komponen perencanaan dari proses keperawatan. Namun demikian, dibanyak lingkungan keperawatan kesehatan, implementasi mungkin dimulai secara langsung setelah pengkajian. Sebagai contoh, implementasi segera diperlukan ketika perawat mengidentifikasi kebutuhan klien yang mendesak, dalam situasi seperti henti jantung, kemtian mendadak dari orang yang dicintai, atau kehilangan rumah akibat kebakaran. Implamentasi mencakup melakukan, membantu, atau mengarahkan kinerja aktivitas kehidupan sehari-hari, memberikan arahan perawatan untuk mencapai tujuan yang berpusat pada klien, menyelia dan mengevaluasi kerja anggota staf, da