Sistem saraf pada manusia adalah sistem yang
berfungsi menyampaikan rangsangan dari reseptor untuk direspon sistem saraf
pusat serta mengatur gerak dan fungsi tubuh. Struktur fungsional sistem saraf
berupa neuron (sel saraf). Manusia memiliki miliaran neuron di dalam tubuh dan
semuanya saling terhubung satu sama lain membentuk jaringan saraf. Berikut
adalah beberapa penyakit pada sistem saraf manusia.
Langsung saja kita simak
yang pertama:
Stroke adalah kondisi yang terjadi ketika
pasokan darah ke otak terganggu. Ketika pasokan darah ke otak terganggu,
sel-sel otak tidak mendapatkan asupan nutrisi dan oksigen, akibatnya beberapa
menit kemudian sel-sel pada sebagian area otak mati. Hal itu menyebabkan bagian
tubuh yang dikendalikan oleh area otak yang sudah mati mengalami kerusakan
permanen yang sangat membahayakan hidup penderita. Pasokan darah terganggu bisa
karena penyumbatan yang menimbulkan stroke iskemik, bisa juga akibat pecahnya
pembuluh darah yang menimbulkan stroke hemoragik.
Gejala stroke biasanya muncul tiba-tiba dan
harus mendapatkan penanganan darurat agar tidak sampai merusak sel otak. Gejala
stroke dapat diperingkas menjadi FAST agar mempermudah diagnosa oleh orang
awam. Karena stroke harus segera ditangani setelah gejala muncul. Gejala
tersebut adalah Face (wajah, yang saat tersenyum ada bagian
yang tidak terangkat normal), Arms (lengan, kesulitan mengangkat
dan menekuk salah satu atau kedua tangan), Speech (perkataan,
tidak terdengar jelas atau bahkan tidak dapat berbicara), Time (waktu,
stroke adalah keadaan darurat sehingga harus dibawa ke rumah sakit).
Penyebab stroke antara lain tekanan darah tinggi
(hipertensi), diabetes mellitus, kadar kolesterol tinggi, obesitas, gangguan
pembuluh darah, dan gaya hidup yang buruk. Cara mengobati stroke adalah dengan
latihan untuk mempertahankan kekuatan otot seperti latihan berjalan dan
berbicara. Meskipun tidak bisa sembuh sepenuhnya karena kerusakan pada otak
sudah permanen.
2. Epilepsi
Epilepsi adalah kondisi yang membuat
penderitanya kejang-kejang. Dalam bahasa Indonesia sering disebut ayan. Ada dua
jenis epilepsi, yaitu epilepsi idiopatik dan epilepsi simptomatik. Penyebab
epilepsi idiopatik tidak diketahui namun ada dugaan kaitannya dengan genetika,
meskipun penelitian belum dapat membuktikannya. Sedangkan penyebab epilepsi
simptomatik umumnya adalah cedera kepala parah, tumor otak, stroke, infeksi
otak, kekurangan oksigen ketika dilahirkan, kecanduan minuman beralkohol, dan
penyalahgunaan obat. Cara mengobati epilepsi adalah dengan mengendalikan
kejang-kejang dengan terapi obat atau operasi epilepsi. Ketika gejala timbul,
segera baringkan penderita dalam posisi miring dan buka rahangnya untuk membuka
jalur pernapasan. Jangan menahan kejang-kejang atau memberi makan dan minum
kepada penderita.
3. Radang Otak
(Ensefalitis)
Ensefalitis adalah peradangan pada otak yang
disebabkan oleh infeksi virus. Ensefalitis berbeda dengan meningitis (radang
selaput otak). Virus yang menyebabkan radang otak antara lain virus herpeks
simpleks, varicella zoster, epstein-barr, campak, rabies, dll. Penyakit ini
sangat serius karena bisa menyebabkan kematian. Gejala ensefalitis umumnya
mirip dengan gejala flu. Segera periksa ke dokter apabila mengalami gejala flu
yang disertai dengan perubahan kondisi mental. Cara mengobati ensefalitis
berbeda-beda tergantung jenis radang otaknya, namun umumnya dilakukan untuk
menghentikan infeksi dan mencegah komplikasi.
4. Amnesia
Amnesia adalah kondisi yang ditandai hilang
ingatan akan kenyataan, informasi, dan pengalaman. Umumnya amnesia tidak sampai
membuat penderita lupa akan identitas dirinya sendiri. Penyebab amnesia adalah
usia atau kecelakaan yang melibatkan benturan pada kepala. Cara mengobati
amnesia adalah dengan terapi kognitif. Sel saraf pada
otak tidak memiliki kemampuan memulihkan diri dengan baik sehingga cukup sulit
untuk diobati.
5. Migrain
Migrain adalah nyeri kepala yang terasa
berdenyut dan hanya mengenai salah satu sisi kepala sehingga seringkali disebut
sakit kepala sebelah. Migrain dapat berlangsung selama beberapa jam sampai
beberapa hari. Migrain dapat mengganggu fungsi tidur dan aktivitas harian.
Penyebab migrain umumnya kopi, MSG, tidur berlebihan, kurang tidur, tidak
makan, perubahan cuaca atau tekanan udara, stress, asap rokok, dll. Cara
mengobati migrain adalah dengan istirahat atau tidur. Jika sampai mengganggu
aktivitas, minum parasetamol.
6. Meningitis (Radang
Selaput)
Meningitis adalah infeksi pada meninges (selaput
pelindung otak dan saraf tulang belakang). Infeksi menyebabkan pembengkakan
yang dapat merusak otak dan sistem saraf. Gejala umumnya adalah demam, sakit
kepala, dan leher yang terasa kaku. Penyebab meningitis adalah infeksi virus,
bakteri, atau jamur. Cara mengobat meningitis tergantung pada penyebabnya.
Meningitis sangat berbahaya karena seringkali menyebabkan kematian.
7. Sindrom Reye
Sindrom reye adalah kondisi serius yang
menyebabkan pembengkakan pada hati dan otak. Sindrom ini biasanya muncul
setelah diberi aspirin ketika anak-anak menderita cacar air atau flu. Penyebab
sindrom reye masih belum diketahui, meskipun mengarah pada hubungan antara
infeksi virus dan penggunaan aspirin. Penyakit ini terutama menyerang anak-anak
berusia 4 sampai 14 tahun, meskipun sangat langka.
8. Sakit Kepala
Sakit kepala adalah rasa sakit yang muncul di
sekitar kepala. Penyakit ini adalah penyakit umum dan dapat ditangani dengan
mudah seperti meminum obat pereda sakit (contoh: parasetamol), minum air, dan
perbanyak istirahat. Penyebab sakit kepala umumnya adalah reseptor nyeri yang
terlalu aktif di kepala yang disebabkan oleh aktivitas kimia yang terjadi di
otak.
9. Polio
Polio adalah penyakit menular yang menyerang
sistem saraf, khususnya pada balita yang belum melakukan vaksinasi polio.
Akibatnya, otot menjadi lumpuh sehingga tidak dapat menggerakan kaki bahkan
mempengaruhi kemampuan bernapas dan menelan. Tidak ada cara mengobati polio,
tetapi bisa dicegah dengan memberi imunisasi polio.
10. Penyakit Parkinson
Penyakit parkinson adalah kelainan saraf yang
terus memburuk setiap tahun. Umumnya penyakit parkinson dimulai dari tangan
bergetar, kemudian otot kaku dan gerakan motorik melambat. Faktor penyebab
penyakit parkinson adalah genetika, pencemaran lingkungan, usia, dan
adanya lewy body (jumlah protein yang tidak normal pada sel
saraf). Hingga saat ini belum ditemukan cara mengobati penyakit parkinson.
11. Neuritis
Neuritis adalah peradangan saraf perifer. Saraf
perifer adalah saraf yang berada di luar otak dan sumsum tulang. Akibatnya,
saraf perifer tidak berfungsi dengan baik. Gejala neuritis adalah otot yang
melemah, masalah pendengaran, sampai masalah penglihatan. Penyebab neurititis
adalah cedera, tumor, konsumsi minuman beralkohol, dan infeksi tertentu
termasuk lepra. Cara mengobati neuritis adalah dengan memberi vitamin B, bedah,
dan terapi medis.
12. Hidrosefalus
Hidrosefalus adalah keadaan ketika terjadi penumpukan
cairan pada rongga otak yang menyebabkan ventrikel di dalam otak membesar dan
menekan struktur otak dan sekitarnya. Penyebab hidrosefalus adalah adanya
penyumbatan yang mencegah cairan serebrospinal mengalir normal yang merupakan
cacat bawaan atau kelainan genetik. Cara mengobati hidrosefalus adalah dengan
operasi untuk membuang kelebihan cairan serebrospinal pada otak.
13. Vertigo
Vertigo adalah suatu keadaan ketika penderitanya
merasakan sensasi berputar secara tiba-tiba seolah-olah lingkungan di sekitarnya
berputar-putar. Hal itu membuat penderita kehilangan keseimbangan. Penyebab
vertigo adalah cedera pada otak. Faktor tertentu meliputi penuaan, migrain, dan
beberapa jenis obat-obatan. Cara mengobati vertigo adalah dengan terapi
rehabilitasi vestibular.
14. Alzheimer
Alzheimer (demensia) adalah kondisi kelainan
yang ditandai dengan penurunan daya ingat, penurunan kemampuan berpikir dan
berbicara, dan perubahan perilaku pada penderita. Penyakit ini merusak jaringan
otak secara bertahap seiring berjalannya waktu. Penyebab alzheimer adalah
adanya protein dalam darah yang disebut ApoE (apoliproprotein E). Penyakit ini
tidak bisa disembuhkan, namun bisa diperlambat perkembangannya dengan
obat-obatan tertentu.
15. Penyakit Huntington
Penyakit Huntington adalah penyakit turunan yang
menyebabkan penurunan kemampuan sel saraf di otak secara bertahap hingga sel
tersebut mati. Penyakit ini mempengaruhi gerakan tubuh, fungsi kognitif, dan
perilaku penderita. Dalam istilah bahasa Inggrisnya disebut Huntington’s
chorea. Chorea berarti “menari” dalam bahasa Yunani karena
penderita sering melakukan gerakan tak terkendali seperti tarian. Gejala
tersebut muncul pada usia 40 sampai 50 tahun dan dimulai sebelum usia 20 tahun.
Tidak ada cara untuk mengobati penyakit Huntington, namun ada beberapa obat
yang mengurangi gejala gangguan gerakan tersebut.
16. Transeksi
Transeksi adalah penyakit rusaknya salah satu
segmen dari sumsum tulang belakang. Penyebab transeksi adalah kecelakaan yang
mengakibatkan benturan keras. Apabila transeksi terjadi di bagian sumsum tulang
belakang di dekat kepala, dapat menimbulkan kematian. Sedangkan apabila terjadi
di bagian bawah, dapat menimbulkan kelumpuhan. Cara mengobati transeksi belum
ditemukan.
17. Neurasthenia
Neurasthenia adalah salah satu gangguan jiwa
yang ditandai dengan kelelahan fisik dan mental. Penyakit neurasthenia tidak
diketahui. Banyak yang menduga faktor stres karena pekerjaan dan usia menjadi
penyebabnya. Terkadang dikira sebagai depresi. Ciri-ciri neurasthenia adalah
nyeri otot, pusing, sakit kepala, gangguan tidur, tidak dapat santai, dan cepat
marah.
18. Kelumpuhan
(Paralisis)
Paralisis adalah kelumpuhan akibat gangguan
saraf motorik. Gangguan saraf motorik dapat menyebabkan hilangnya fungsi otot
pada bagian tubuh. Penyakit ini bisa berlangsung sementara atau permanen.
Gejala paralisis adalah bagian tertentu tubuh sulit digerakan, mati rasa,
kesemutan, kesulitan bicara, kesulitan menelan, dll. Penyebab paralisis bisa
datang dari stroke, sklerosis, cedera, tumor otak, dll. Cara mengatasi
paralisis adalah dengan menjalankan fisioterapi.
19. Tumor Otak
Tumor otak adalah pertumbuhan sel secara
abnormal pada otak. Gejala tumor otak bervariasi mulai dari pusing,
kejang-kejang, mudah mengantuk, berhalusinasi, perubahan karakter, kelumpuhan,
sulit bicara, gangguan pendengaran dan penglihatan, sampai gangguan
keseimbangan tubuh. Penyebab tumor otak bisa dari genetika, zat kimia tertentu,
infeksi virus, dan faktor lingkungan. Cara mengobat tumor otak mulai dari
operasi, terapi radiasi, kemoterapi, dll.
20. Multiple Sclerosis
Sklerosis ganda adalah penyakit progresif (makin
hari makin parah) akibat sistem kekebalan tubuh yang keliru sehingga menyerang
selubung mielin pada saraf dalam otak dan sumsum tulang belakang. Gejala
multiple sclerosis adalah gangguan penglihatan, gangguan keseimbangan,
kelelahan kronis, kesemutan, mati rasa, penurunan fungsi kandung kemih,
gangguan kognitif, otot kaku, dan kejang-kejang. Penyakit ini tidak dapat
disembuhkan, tetapi dapat diberikan obat untuk mengurangi gejala dan
memperlambat perkembangan penyakit.
Comments
Post a Comment