Skip to main content

Begini Cara untuk Menghindari Terkena Diabetes Melitus



Begini Cara untuk Menghindari Terkena Diabetes Melitus


Berdasarkan penyebabnya, diabetes digolongkan menjadi tiga jenis. Yaitu, DM tipe 1. Yakni disebabkan oleh kegagalan pankreas memproduksi insulin. Kondisi ini biasanya terdeteksi saat usia masih muda, bahkan anak-anak. Penderita membutuhkan insulin dari luar tubuh sepanjang hidupnya.

Kedua, DM tipe 2. Kondisi ini disebabkan pankreas tidak atau kurang efektif dalam menghasilkan insulin. Salah satu faktornya adalah obesitas. Tubuh kesulitan mengubah karbohidrat menjadi energi, sehingga terjadi peningkatan kadar glukosa dalam darah. DM tipe 2 ini dapat menyerang segala usia, mayoritas berusia di atas 30 tahun.

Ketiga, DM gestasional. Terjadi pada wanita hamil yang tidak pernah menderita diabetes melitus sebelumnya, tetapi ketika hamil memiliki kadar glukosa yang tinggi, karena adanya hormon kehamilan yang bekerja berlawanan dengan insulin. Biasanya terjadi pada kehamilan trimester kedua atau ketiga dan umumnya menghilang setelah proses melahirkan.

Gejala diabetes antara lain: cepat merasa haus (polidipsia) dan sering buang air kecil (poliuria), sering kelaparan (polifagia), cepat merasa lelah dan mengantuk, penurunan berat badan yang ekstrem dan tanpa sebab. Serta, jika mengalami luka akan sulit sembuh. “Namun, gejala-gejala itu kadang tidak semua didapatkan pada penderita DM,” kata dr. Akhmad Fariz Nurdiansyah Sp.PD, dokter spesialis penyakit dalam RSUD Tongas.

DM tipe 2 merupakan kasus terbanyak. Penyebabnya, beberapa faktor risiko. Antara lain pola hidup tidak sehat, seperti kurang beraktivitas, dan pola makan yang tidak sehat, sehingga menyebabkan obesitas. Faktor risiko lainnya yaitu, hipertensi, hiperlipidemia dan merokok.

Penanganan diabetes tentu harus didasarkan pada rekomendasi dokter dengan hasil pemeriksaan terlebih dahulu. Terapi yang diberikan dapat berupa obat oral atau suntikan insulin, tergantung pada kondisi dan penyakit lain, maupun komplikasi yang didapatkan pada pasien tersebut.

Setiap orang pasti tidak ingin menderita diabetes melitus. Ini bisa dihindari dengan mengubah pola hidup. Seperti, tidak merokok atau berhenti merokok, mengatur pola makan dengan mengurangi asupan kalori, melakukan aktifitas fisik dengan olahraga setiap hari selama 30 menit. Misalnya, jalan kaki pagi hari dan menjaga berat badan ideal.

semoga bermanfaat.

Comments

Popular posts from this blog

TINGKATAN THEORY KEPERAWATAN, (META-THEORY, GRAND-THEORY, MIDDLE RANGE TEORY, MICRO THEORY)

Struktur Hirarki Ilmu Keperawatan Struktur hirarki ilmu keperawatan dibedakan atas 5 komponen dari ilmu keperawatan menurut tingkat abstraksinya. Hirarki terdiri dari komponen-komponen yang bersifat menyeluruh di dalam namun juga menjadi bagian dari yang lebih besar tersebut. Pada kasus ini   keseluruhan yang terbesar adalah Ilmu Keperawatan. Dengan demikian, setiap komponen dari ilmu keperawatan adalah keseluruhan yang utuh tetapi juga bagian dari yang terbesar. Berdasarkan figure 1 di atas 5 komponen hirarki dari ilmu keperawatan adalah metaparadigma, filosofi, model konseptual, teori, dan indikator empiris.  Seperti pada  figur 1  di  atas diperlihatkan komponen yang  paling  abstrak adalah metaparadigma dan  yang paling  konkrit adalah indikator empiris. Metaparadigma Metaparadigma didefinisikan sebagai konsep global yang mengidentifikasi fenomena dari minat sentral dari suatu disiplin, dalil global yang menggambarkan konsep, dan dalil global yang menyatakan hubungan an

makalah penyakit DHF (Dengue haemoragic fever)

BAB I PENDAHULUAN 1.1   Latar Belakang Demam Berdarah Dengue (DBD) atau DHF (Dengue Haemoragic Fever) adalah penyakit yang disebabkan oleh virus dengue yang tergolong Arthropod-Borne Virus, genus Flavivirus, dan family Flaviviridae. DBD ditularkan melalui gigitan nyamuk dari genus Aedes, terutama Aedes aegypti (infodatin, 2016). Penyakit DBD dapat muncul sepanjang tahun dan dapat menyerang seluruh kelompok umur. Munculnya penyakit ini berkaitan dengan kondisi lingkungan dan perilaku masyarakat (Kemenkes RI, 2016). Menurut data WHO (2014) penyakit DBD pertama kali dilaporkan di Asia Tenggara pada tahun 1954 yaitu di Filipina, selanjutnya menyebar ke berbagai Negara. Sebelum tahun 1970, hanya 9 negara yang mengalami wabah DBD, namun sekarang DBD menjadi penyakit endemik pada lebih dari 100 negara, diantaranya adalah Afrika, Amerika, Mediterania Timur, Asia Tenggara dan Pasifik Barat memiliki angka tertinggi terjadinya kasus DBD. Jumlah kasus di Amerika, Asia Tenggara,dan Pasif

implementasi keperawatan, tahap-tahap implementasi keperawatan

BAB II PEMBAHASAN A.      PENGERTIAN IMPLEMENTASI KEPERAWATAN Implementasi merupakan komponen dari proses keperawatan, adalah kategori dari prilaku keperawatan di mana tindakan yang diperlukan untuk mencapai tujuan dan hasil yang diperkirakan dari asukahan keperawatan dilakukan dan diselesaikan. Dalam teori, implementasi dari rencana asuhan keperawatan mengikuti komponen perencanaan dari proses keperawatan. Namun demikian, dibanyak lingkungan keperawatan kesehatan, implementasi mungkin dimulai secara langsung setelah pengkajian. Sebagai contoh, implementasi segera diperlukan ketika perawat mengidentifikasi kebutuhan klien yang mendesak, dalam situasi seperti henti jantung, kemtian mendadak dari orang yang dicintai, atau kehilangan rumah akibat kebakaran. Implamentasi mencakup melakukan, membantu, atau mengarahkan kinerja aktivitas kehidupan sehari-hari, memberikan arahan perawatan untuk mencapai tujuan yang berpusat pada klien, menyelia dan mengevaluasi kerja anggota staf, da