Skip to main content

Kenali Penyebab dan Gejala Dehidrasi

Dehidrasi adalah gangguan dalam keseimbangan cairan ataupun air yang terdapat pada tubuh. Hal ini dapat terjadi karena pengeluaran air atau cairan lebih banyak daripada pemasukan cairan seperti minum. Gangguan kehilangan cairan tubuh disertai dengan adanya gangguan keseimbangan pada zat elektrolit tubuh. Dehidarasi terjadi karena : 

  • Kekurangan zat natrium
  • Kekurangan air
  • Kekurangan natrium dan air. 
Penyebab dehidrasi

Jenis dehidrasi

Dehidrasi dibedakan menjadi 3 jenis, antara lain :
  1. Dehidrasi Ringan
  2. Kehilangan cairan antara 2-5% dari berat badan. Tanda dehidrasi ringan dengan adanya gejala mulut dan bibir kering serta lengket, turgor kulit normal, denyut jantung menjadi meningkat, tenggorokan kering, sakit kepala.
  3. Dehidrasi Sedang
  4. Kehilangan cairan sekitar 5% dari berat badan. Tanda dehidrasi sedang antara lain : mengantuk, pusing, otot menjadi lemah, mata kering, haus, produksi urin yang sedikit, silau melihat sinar, suhu tubuh meningkat.
  5. Dehidrasi Berat
  6. Kehilangan cairan sekitar 8% dari berat badan. Tanda dehidrasi berat antara lain : urine berwarna kuning gelap sampai menjadi oranye tua, hipotensi, ekstremitas dingin, kram otot, kondisi fisik menjadi sangat lemah, lidah menjadi bengkak, mata cekung, menggigil, penurunan fungsi ginjal, kulit menjadi kering, terkadang bisa terjadi pingsan.


Comments

Popular posts from this blog

TINGKATAN THEORY KEPERAWATAN, (META-THEORY, GRAND-THEORY, MIDDLE RANGE TEORY, MICRO THEORY)

Struktur Hirarki Ilmu Keperawatan Struktur hirarki ilmu keperawatan dibedakan atas 5 komponen dari ilmu keperawatan menurut tingkat abstraksinya. Hirarki terdiri dari komponen-komponen yang bersifat menyeluruh di dalam namun juga menjadi bagian dari yang lebih besar tersebut. Pada kasus ini   keseluruhan yang terbesar adalah Ilmu Keperawatan. Dengan demikian, setiap komponen dari ilmu keperawatan adalah keseluruhan yang utuh tetapi juga bagian dari yang terbesar. Berdasarkan figure 1 di atas 5 komponen hirarki dari ilmu keperawatan adalah metaparadigma, filosofi, model konseptual, teori, dan indikator empiris.  Seperti pada  figur 1  di  atas diperlihatkan komponen yang  paling  abstrak adalah metaparadigma dan  yang paling  konkrit adalah indikator empiris. Metaparadigma Metaparadigma didefinisikan sebagai konsep global yang mengidentifikasi fenomena dari minat sentral dari suatu disiplin, dalil global yang menggambarkan konsep, dan dalil global yang menyatakan hubungan an

makalah penyakit DHF (Dengue haemoragic fever)

BAB I PENDAHULUAN 1.1   Latar Belakang Demam Berdarah Dengue (DBD) atau DHF (Dengue Haemoragic Fever) adalah penyakit yang disebabkan oleh virus dengue yang tergolong Arthropod-Borne Virus, genus Flavivirus, dan family Flaviviridae. DBD ditularkan melalui gigitan nyamuk dari genus Aedes, terutama Aedes aegypti (infodatin, 2016). Penyakit DBD dapat muncul sepanjang tahun dan dapat menyerang seluruh kelompok umur. Munculnya penyakit ini berkaitan dengan kondisi lingkungan dan perilaku masyarakat (Kemenkes RI, 2016). Menurut data WHO (2014) penyakit DBD pertama kali dilaporkan di Asia Tenggara pada tahun 1954 yaitu di Filipina, selanjutnya menyebar ke berbagai Negara. Sebelum tahun 1970, hanya 9 negara yang mengalami wabah DBD, namun sekarang DBD menjadi penyakit endemik pada lebih dari 100 negara, diantaranya adalah Afrika, Amerika, Mediterania Timur, Asia Tenggara dan Pasifik Barat memiliki angka tertinggi terjadinya kasus DBD. Jumlah kasus di Amerika, Asia Tenggara,dan Pasif

implementasi keperawatan, tahap-tahap implementasi keperawatan

BAB II PEMBAHASAN A.      PENGERTIAN IMPLEMENTASI KEPERAWATAN Implementasi merupakan komponen dari proses keperawatan, adalah kategori dari prilaku keperawatan di mana tindakan yang diperlukan untuk mencapai tujuan dan hasil yang diperkirakan dari asukahan keperawatan dilakukan dan diselesaikan. Dalam teori, implementasi dari rencana asuhan keperawatan mengikuti komponen perencanaan dari proses keperawatan. Namun demikian, dibanyak lingkungan keperawatan kesehatan, implementasi mungkin dimulai secara langsung setelah pengkajian. Sebagai contoh, implementasi segera diperlukan ketika perawat mengidentifikasi kebutuhan klien yang mendesak, dalam situasi seperti henti jantung, kemtian mendadak dari orang yang dicintai, atau kehilangan rumah akibat kebakaran. Implamentasi mencakup melakukan, membantu, atau mengarahkan kinerja aktivitas kehidupan sehari-hari, memberikan arahan perawatan untuk mencapai tujuan yang berpusat pada klien, menyelia dan mengevaluasi kerja anggota staf, da