SISTEM
PENCERNAAN DAN METABOLISME TUBUH
A.
ANATOMI dan FISIOLOGI SISTEM
PENCERNAAN
Anatomi berasal dari bahasa latin
yaitu, Ana: Bagian, memisahkan. Tomi (tomie): Iris, potong. Fisiologi berasal
dari kata fisis (Physis): Alam atau cara kerja. Logos(logi): ilmu pengetahuan.
Dari kata tersebut dapat disimpulkan pengertian Anatomi dan Fisiologi adalah
Ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang susunan atau potongan tubuh dan
bagaimana alat tubuh itu bekerja.
1. Fungsi
Sistem Pencernaan
Fungsi utama system ini adalah untuk
menyediakan makanan, air, dan elektrolit bagi tubuh dari nutrient yang dicerna
sehingga siap diabsorpsi. Pencernaan berlangsung secara mekanik dan kimia, dan
meliputi proses – proses berikut :
-
Ingesti
adalah masuknya makanan ke dalam mulut. Pemotongan dan penggilingan makanan
dilakukan secara mekanik oleh gigi. Peristaltik
adalah gelombang kontraksi otot polos involunter yang menggerakkan
makanan tertelan melalui saluran pencernaan.
-
Digesti
adalah hidrolisis kimia (penguraian) molekul besar menjadi molekul kecil
sehingga absorpsi dapat berlangsung.
-
Absorpsi
adalah pergerakan produk akhir pencernaan dari lumen saluran pencernaan ke
dalam sirkulasi darah dan limfatik.
2. Sistem
Pencernaan
Sistem Pencernaan merupakan saluran yang menerima
makanan dari luar dan mempersiapkannya untuk diserap oleh tubuh dengan jalan
proses pencernaan (pengunyahan, penelanan dan pencampuran) dengan enzim dan zat
cair yang terbentang mulai dari mulut (oris) sampai anus.
3. Susunan
Saluran Pencernaan
a. Oris
(Rongga Mulut)
Mulut adalah permulaan saluran pencernaan. Rongga
mulut dibatasi oleh beberapa bagian,
yaitu sebelah atas oleh tulang rahang dan langit-langit (palatum), sebelah kiri dan kanan oleh
otot-otot pipi, serta sebelah bawah oleh rahang bawah. Ada 2 jenis pencernaan
didalam rongga mulut yaitu Pencernaan mekanik, Pencernaan kimiawi
Gigi
Gigi adalah bagian keras yang
terdapat di dalam mulut dari banyak vertebrata. Mereka memiliki struktur yang
bervariasi yang memungkinkan mereka untuk melakukan banyak tugasAkar dari gigi
tertutup oleh gusi. Gigi memiliki struktur pelindung yang disebut email gigi,
yang membantu mencegah lubang di gigi. Pulp dalam gigi menciut dan dentin
terdeposit di tempatnya.
Lidah
Lidah adalah kumpulan otot rangka
pada bagian lantai mulut yang dapat membantu pencernaan makanan dengan
mengunyah dan menelan. Lidah dikenal sebagai indera pengecap yang banyak
memiliki struktur tunas pengecap. Lidah juga turut membantu dalam tindakan
bicara.Juga membantu membolak balik makanan dalam mulut. Lidah dibagi atas tiga
bagian
1.
Pada
pangkal lidah yang belakang terdapat epiglottis yang berfungsi untuk menutup
jalan napas pada waktu kitamenelan makanan, supaya makanan jangan masukn ke
jalan napas.
2.
Punggung
lidah (dorsum lingua) terdapat putting-putting pengecap atau ujung saraf
pengecap.
3.
Frenulum
lingua merupakan selaput lender yang terdapat pada bagian bawah kira kira di
tengah, jika lidah digerakan ke atas Nampak selaput lender. Flika sublingual
terdapat di sebelah kiri dan kanan frenulun lingua, di sini terdapat pula
lipatan selaput lender. Pada pertengahan flika sublingual initerdapat saluran
dari grandula parotis, submaksilaris dan glandula sublingualis.
Bagian
lidah yang berperan dalam mengecap rasa makanan adalah papilla. Papilla ini
merupakan bentukan dari saraf-saraf sensorik (penerima rangsang).
Kelenjar ludah
Kelenjar ludah menghasilkan saliva.
Saliva mengandung enzim ptyalin atau amylase
dan ion natrium, klorida, bikarbonat, dan kalium. Fungsi saliva
adalah :
a. Melarutkan makanan secara kimia,
b. Melembabkan dan melumasi makanan
c. Mengurai zat tepung menjadi
polisakarida dan maltose
d. Zat buangan
e. Zat antibakteri dan antibodi
b. Faring
(tekak/tenggorokan)
Merupakan penghubung antara rongga mulut dan
kerongkongan. Berasal dari bahasa yunani yaitu Pharynk. Didalam lengkung faring
terdapat tonsil (amandel) yaitu kelenjar limfe yang banyak mengandung kelenjar
limfosit dan merupakan pertahanan terhadap infeksi, disini terletak
bersimpangan antara jalan nafas dan jalan makanan, letaknya dibelakang rongga
mulut dan rongga hidung, didepan ruas tulang belakang. Ke atas bagian depan
berhubungan dengan rongga hidung, dengan perantaraan lubang yang disebut ismus
fausium. Tekak terdiri dari bagian superior (bagian yang sama tinggi dengan
hidung), bagian media (bagian yang sma tinggi dengan mulut) dan bagian inferior
nasofaring, pada nasofaring bermuara tuba yang menghubungkan tekak dengan ruang
gendang telinga. Bagian media disebut orofaring, bagian ini berbatas ke depan
sampai di akarvlidah bagian inferior disebut laringofaring yang menghubungkan
orofaring dengan laring. Menelan (deglutisic), jalan udara masuk ke bagian
depan terus ke leher bagian depan sedangkan jalan makanan masuk ke belakang
dari jalan napas dan di depan dari ruas tulang belakang. Makanan melewati
epiglottis lateral melalui resus piriformis masuk ke esophagus tanpa
membahayakan jalan udara. Gerakan menelan mencegah masuknya makanan ke jalan
udara, pada waktu yang sama jalan udara ditutup sementara. Permulaan menelan,
otot mulut dan lidah berkontraksi secara bersamaan.
c. Esofagus
(kerongkongan)
Esophagus adalah yang menghubungkan tekak dengan
lambung, yg letaknya dibelakang trakea yg berukuran panjang ± 25 cm dan lebar 2
cm, mulai dari faring sampai pintu masuk kardiak di bawah lambung. Lapisan
dinding dari dalam ke luar : lppisan selaput lender (mukosa),lapisan submukosa,
lapisan otot melingkar sekuler, dan lapisan otot memanjang longitudinal.
Esofagus terletak di belakang trakea dan di depan tulang punggung, setelah
mellui toraks menembus diafragma masuk ke dalam abdomen menyambung dengan
lambung. Fungsi dari esofagus adalah menghantarkan bahan yang dimakan dari
faring ke lambung dan tiap2 ujung esofagus dilindungi oleh suatu spinter yang
berperan sebagai barier terhadap refleks isi lambung kedalam esophagus.
d. Gaster (lambung)
Lambung atau gaster merupakan bagian dari saluran yang
dapat mengembang paling banyak terutama di daerah epigaster. Lambung terdiri
dari bagian atas fundus uteri berhubungan dengan esophagus melalui orifisium
pilorik, terletak di bawah diafragma di depan pancreas dan limpa, menempel di
sebelah kiri fundus uteri. Bagian lambung terdiri dari :
1.
Fundus
Ventrikuli, bagian yang menonjol ke atas terletak sebelah osteum kardium dan
biasanya penuh berisi gas.
2.
Korpus
Ventrikuli, setinggi osteum kardium, sesuatu lekukan pada bagian bawah kurva
tura minor.
3.
Antrum
Pilorus, bagian lambung berbentuk tabung mempunyai otot yang tebal membentuk
sfingter pylorus.
4.
Kurvatura
Minor, terdapat sebelah kanan lambung terbentang dari osteum kardiak sampai
pylorus.
5.
Kurvatura
Mayor, lebih panjang dari kurvatura minor terbentang dari sisi kiri osteum
kardiak melalui fundus fentrikuli menuju ke kanan sampai pylorus inferior.
Ligamentum gastrolienalis terbentang dari bagian atas kurvatura mayor sampai ke
limpa.
6.
Osteum
Kardiak, merupakan tempat esophagus bagian abdomen masuk ke lambung. Pada
bagian ini terdapat Orivisium Pilorik.
Fungsi dari lambung:
1. Menampung makanan, menghancurkan
dan menghaluskan oleh peristaltic lambung dan getah lambung.
2. Fungsi asam lambung sebagai
pembunuh kuman atau racun yang masuk bersama makanan serta untuk mengasamkan
makanan agar mudah dicerna.
Getah cerna lambung
yang dihasilkan :
1. Pepsi, fungsinya memecah putih
telur menjadi asam amino (albumin dan peptone)
2. Asam garam (HCl), fungsinya
mengasamkan makanan dan membuat
suasana asam pada pepsinogen menjadi pepsin.
3. Renin, fungsinya sebagai ragi yang
membekukan susu dan membentuk kasein dan dari karsinogen (karsinogen dan
protein susu)
4. Lapisan lambung, jumlahnya sedikit
memecah lemak menjadi asam lemak yang marangsang sekresi getah lambung.
e. Intestinum
minor
Usus halus atau intesnium minor adalah bagian dari
system pencrnaan makanan yang berpangkal pylorus dan berakhir pada sekum
panjangnya ± 6 m, merupakan saluran paling panjang tempat proses pencernaan dan
absorpsi hasil pencernaan yang terdiri dari lapisan usus halus (lapisan mukosa
[sebelah dalam] lapisan otot melingkar [M.sirkuler], lapisan otot memanjang
[M.longitudinal] lapisan serosa [sebelah luar]).
Dinding usus kaya akan pembuluh darah
yang mengangkut zat-zat yang diserap ke hati melalui vena porta. Dinding usus
melepaskan lendir (yang melumasi isi usus) dan air (yang membantu melarutkan
pecahan-pecahan makanan yang dicerna).
Kelenjar
– kelenjar usus menghasilkan enzim – enzim pencernaan, yaitu :
1.
Peptidase,
berfungsi mengubah peptide menjadi asam amino
2.
Sukrase,
berfungsi mengubah sukrosa menjadi glukosa dan fruktosa.
3.
Maltase,
berfungsi mengubah maltose menjadi glukosa
4.
Laktase,
berfungsi mengubah laktosa menjadi glukosa dan galaktosa
Mukosa usus halus
Permukaan epitel yang sangat luas melalui lipatan mukosa
dan mikrovili memudahkan pencernaan dan absorpsi. Lipatan ini di bentuk oleh
mukosa dan submukoda yang dapat memperbesar permukaan usus. Pada penampang
melintang, vili di lapisi oleh epitel dan kripta yang menghasilkan
bermacam-macam hormon jaringan dan enzim yang memegang peranan aktif dalam
pencernaan .
Absorpsi
Absorpsi makan yang sudah di cerna seluruhnya
berlangsung di dalam usus halus melalui dua saluran yaitu pembuluh kapiler
dalam darah dan saluran llimfe disebelah dalam permukaan villi usus. Sebuah
vilus berisi lacteal, pembulluh darah epithelium dan jaringan otot yang di ikat
bersam oleh jaringan limfoit selurunya di liput membrane dasar dan di tutupi
oleh epithelium. Karena vili keluar dari dinding usu maka bersentuhan dengan
makanan cair dan lemak yang di absoprsi kedalam lacteal kemudian berjalan
melelui pembuluh limfe masuk ke dalam pembulluh kapiler darah di vili dan oleh
ven porta di bawah ke hati untuk mengalami beberapa perubahan.
Fungsi usus halus:
1. Menerima zat-zat makanan yang sudah
di cerna untuk diserap melalui kapiler-kapiler darah dan saluran-saluran limfe.
2. Menyerap protein dalam bentuk asam
amino.
3. Karbohidrat diserap dalam bentuk
monosakarida.
4. Di dalam usus halus terdapat
kelenjar yang menghasilkan getah usus yang menyempurnakan makanan:
5. Enterokinase, mengaktifkan enzim
proteolitik.
6. Eriksin menyempurnakan perncernaan
protein menjadi asam amino.
7. lactase mengubah lactase menjadi
monosakrida
8. maltose mengubah maltose menjadi
monosakarida
9. sucrose mengubah sukrosa menjadi
monosakarida.
Usus halus terdiri dari
tiga bagian :
1. Usus dua belas jari (duodenum)
Nama duodenum berasal dari bahasa
latin duodenum digitorum, yang berarti dua belas jari. Duodenum adalah bagian
dari usus halus yang terletak setelah lambung dan menghubungkannya ke
(jejunum). Pada usus dua belas jari terdapat dua muara saluran yaitu dari
pankreas dan kantung empedu. Panjang duodenum adalah 20 cm.
2.
Usus
kosong (jejunum)
Berasal dari bahasa Laton, jejunus,
yang berarti “kosong”. Menempati 2/5 sebelah atas dari usus halus. Terjadi
pencernaan secara kimiawi. Panjang dari jejunum adalah 2,5 m
3.
Usus
penyerapan (ileum)
Ileum adalah bagian terakhir dari
usus halus. Pada sistem pencernaan ini memiliki panjang sekitar 2-4 m dan
terletak setelah duodenum dan jejunum, dan menempati 3/5 bagian akhir usus
halus. Panjang dari ileum adalah 3,6 m.
f.
Intestinum Mayor
Usus besar atau Intestinum mayor panjangnya ± 1,5 m,
lebarnya 5-6 cm. Lapisan-lapisan usus besar dari dalam ke luar :
1.
Selaput
lender
2.
Lapisan
otot melingkar
3.
Lapisan
otot memanjang
Jaringan ikat.
Banyak bakteri yang
terdapat di dalam usus besar berfungsi mencerna beberapa bahan dan membantu
penyerapan zat-zat gizi. Bakteri ini juga penting untuk fungsi normal dari
usus. Fungsi usus besar, terdiri dari :
1. Menyerap air dari makanan
2. Tempat tinggal bakteri E.Coli
3. Tempat feses
Intestinum mayor
terdiri dari :
1. Sekum
Sekum (bahasa latin: caecus, “buta”)
dalam istilah anatomi adalah suatu kantung yang terhubung pada usus penyerapan serta
bagian kolon menanjak dari usus besar. Di bawah seikum terdapat appendiks
vermiformis yang berbentuk seperti cacing sehingga disebut juga umbai cacing,
panjangnya ± 6 cm. Seluruhnya ditutupu oleh peritoneum mudah bergerak walaupun
tidak mempunyai mesentrium dan dapat diraba melalui dinding abdomen pada orang
yang masih hidup.
2. Kolon Asendens
Kolon assendens mempunyai panjang 13
cm, terletak di abdomen bawah sebelah kanan membujur ke atas dari ileum ke
bawah hati. Di bawah hati melengkung ke kiri, lengkungan ini disebut fleksura
hepatica, dilanjutkan sebagai kolon transversum.
3. Kolon Transversum
Panjangnya ±38 cm membujur dari kolon
asendens sampai ke kolon desendens berada di bawah abdomen, sebelah kanan
terdapat fleksura hepatica dan sebelah kiri terdapaat fleksura lienalis.
4. Kolon desendens
Panjangnya ±25 cm terletak di abdomen
bawah bagian kiri membujur dari atas ke bawah dan fleksura lienalisbsampai ke
depan ileum kiri, bersambung dengan kolon sigmoid.
5. Kolon Sigmoid
Kolon
sigmoid merupakan lanjutan dari kolon desendens terletak miring dalam rongga
pelvis sebelah kiri, bentuknya menyerupai S, ujung bawahnya berhubungan dengan rectum
g. Rektum
Rektum (Bahasa Latin: regere, “meluruskan, mengatur”)
adalah sebuah ruangan yang berawal dari ujung usus besar (setelah kolon
sigmoid) dan berakhir di anus. Organ ini berfungsi sebagai tempat penyimpanan
sementara feses.
h. Anus
Anus merupakan lubang di ujung saluran pencernaan,
dimana bahan limbah keluar dari tubuh. Sebagian anus terbentuk dari permukaan
tubuh (kulit) dan sebagian lannya dari usus. Pembukaan dan penutupan anus
diatur oleh otot sphinkter Feses dibuang dari tubuh melalui proses defekasi
(buang air besar – BAB), yang merupakan fungsi utama anus. Anus terletak di
dasar pelvis, dindingnya diperkuat voleh 3 sfingter yaitu :
1.
Sfingter
ani internus (sebelah atas), bekerja tidak menurut kehendak.
2.
Sfingter
levator ani, bekerja juga tidak menurut kehendak.
3.
Sfingter
ani eksternus (sebelah bawah), bekerja menurut kehendak.
Defekasi (buang air besar) didahului
oleh transport. Feses ke dalam rectum yang mengkibatkan ketegangan dinding
rectum mengakibatkan rangsangan untuk reflex defekasi sedangkan otot usus
lainnya berkontraksi. M. levator ini relaksasi secara volunteer dan tekanan
ditimbulkan oleh otot otot abdomen.
B. Kelenjar Pencernaan
1. Hati (Hepar)
Hati merupakan kelenjar terbesar
dan terpenting dalam tubuh. Berwarna
coklat dan beratnya ± 1.5 kg. Letaknya bagian atas dalam rongga abdomen di
sebelah nkanan bawah diafragma. Hati terbagi atas dua lapisan utama :bPermukaan
atas berbentuk cembung, terletak di bawah diafragma, dan permukaan bawah tidak
rata dan memperlihatkan lekukan fisuravtransversus. Fisura Longitudinal
memisahkan belahan kanan dan kiri di bagian atas hati. Hati dibagi menjadi 4
belahan, yaitu :
1.
Lobus
kanan
2.
Lobus
kiri
3.
Lobus
kaudataa
4.
Lobus
quadrates
Hati mempunyai dua jenis peredaran
darah yaitu arteri hepatica dan vena
porta. Arteri hepatica, keluar dari aorta dan member 1/5 darah pada hati, darah
ini mempunyai kejenuhan 95%-100, masuk ke dalam hati akan membentuk jaringan
kapiler setelah bertemu dengan kapiler vena, akhirnya keluar srbagai vena
hepatica. Vena porta, yang terbentuk dari lienalis dan vena mesentrika superior
menghantarkan 4/5 darahnya ke hati. Darah ini mempunyai kejenuhan 70% sebab
beberapa oksigen telah diambil oleh limfe dan usus. Guna darah ini membawa zat
zat makanan ke hati yang telah diabsorpsi oleh mukosa dan usus halus. Besarnya
kira-kira berdiameter 1 mm. Satu dengan yang lain terpisah oleh jaringan ikat
yang membuat cabang pembuluh darah ke hati, cabang vena porta arteri hepatica
dan saluran nempedu dibungkus bersama oleh sebuah balutan dan membentuk saluran
porta.
Darah yang berasal dari vena porta
bersentuhan erat dengan sel hati dan setiap lobulus disalurioleh sebuah
pembuluh sinusoid darah ataubkapiler hepatica. Pembuluh darah halus berjalan
diantara lobules hati, disebut vena interlobular. Dari sisi cabang-cabang
kapiler masuk ke dalam bahan lobulus yaitu vena lobuler. Pembuluh darah ini
mengalirkan darah dalam vena lain yang disebut vena sublobuler, yang satu sama
lain membentuk vena hepatica dan langsung masuk ke dalam vena kava inferior.
Empedu dibentuk dalam sela-sela kecil di dalam sel hepar melalui kapiler empedu
yang halus ataunkorekuli. Bahan-bahan termasuk glikogen lemak, vitamin, zat
besi, vitamin yang larut dalam minyak atau lemakmdisimpan di hati. Hati
membantu mempertahankan suhu tubuh karena luasnya organ ini dan banyaknya
kegiatan metabolism yang berlangsung sehingga mengakibatkan darah banyak
mengalir melalui organ ini yang menaikan suhu tubuh.
Secara umum, hati
mempunyai fungsi:
1. Mengubah zat makanan yang
diabsorpsi dari usus dan yang disimpan disuatu tempat dalam tubuh, dikeluarka
sesuai dengan pemakaiannya dalam jaringan.
2. Mengubah zat buangan dan zat
beracun untuk di ekresi dalam empedu dan urine.
3. Menghasilkan enzim glikogenik
glukosa menjadi nglikogen.
4. Sekresi empedu, garam empedu dibuat
di hati, dibentuk dalam system retikuleodoteliun, dialirkan ke empedu.
5. Pembentukan ureum, hati menerima
asam amino diubah menjadi ureum, dikeluarkan dari darah oleh ginjal dalam
bentukurine.
6. Menyiapkan lemak untuk pemecahan
terakhir asam karbonat dan air.
Fungsi empedu adalah :
1. Mengemulsikan lemak dalam usus
halus.
2. Mengabsorbsi lemak
3. Membantu dalam pengeluaran
kolesterol dari dalam tubuh
2. Pankreas
Pankreas merupakan kelenjar yang besifat endokrin dan
eksokrin. Bersifat endokrin karena menghasilkan hormone insulin dan hormone
glukogen yang dimasukkan ke darah. Bersifat eksokrin karena menghasilkan enzim
pencernaan. Keluarnya enzim dari pancreas karena dipengaruhi oleh enzim pankreozimin.
Pankreas menghasilkan enzim-enzim pencernaan sebagai berikut:
1.
Tripsinogen,
diaktifkan oleh enzim enterokinase menjadi tripsin. Tripsin berfungsi mengubah
polipeptida menjadi peptida.
2.
Kimotripsinogen,
diaktifkan oleh tripsin menjadi kimotripsin yang berfungsi membantu tripsin.
3.
Peptidase,
berperan mengubah senyawa peptide menjadi asam amino .
4.
Lipase,
berfungsi mengubah lemak menjadi asam lemak dan gliserol.
5.
Amilase,
berfungsi mengubah amilum menjadi maltosa.Nuklease, berfungsi memecah asam
nukleat menjadi nukleotida.
6.
NaHCO3atau
KHCO3 atau ion bikarbonat HCO3-, berfungsi menetralkan suasana asam yang
berasal dari lambung.
Fungsi Pankreas :
1. Fungsi Eksokrin, membentuk getah
pancreas yang berisi enzim dan elektrolit.
2. Fungsi Endokrin, sekelompok kecil
sel epithelium yang berbentuk pulau-pulau kecil atau pulau langerhans, yang
bersama-sama membentuk organ endokrin yang mengekresikan insulin.
3. Fungsi sekresi eksternal, Cairan
pancreas dialirkan ke duodenum yang berguna untuk proses pencernaan makanan di
intestinum.
4. Fungsi sekresi internal, sekresi
yang dihasilkan oleh pulau-pulau langerhans sendiri langsung dialirkan ke dalam
peredaran darah.
3. Empedu
Sebuah kantong yang berbentuk terong dan merupakan
membrane berotot, letaknya dalam sebuah lobus di sebuah permukaan bawah hati
sampai pinggir depanyya, panjangnya 8-12 cm, berkapasitas 60 cm³. Lapisan
empedu terdiri dari lapisan luar serosa/parietal, lapisan otot bergaris,
lapisan dalam mukosa/visceral disebut juga membrane mukosa.
Duktus sitikus, panjangnya ± 3,5 cm
yang berjalan dari lekuk empedu berhubungan dengan duktus hepatikus membentuk
saluran empedu ke duodenum. Sterkobilin member warna feses dan sebagian
diabsorpsi kembali oleh darah dan membuat warna pada urine yang disebut
urobilin.
Bagian-bagian
dari kandung empedu :
1.
Fundus
vesika felea, merupakan bagian kandung empedu yang paling akhir setelah korpus
vesika felea.
2.
Korpus
vesika felea, bagian dari kandung empedu yang di dalamnya berisi getah empedu.
3.
Leher
kandung kemih, merupakan leher dari kandung empedu yang di dalamnya berisi
getah empedu.
4.
Dukyus
sistikus, panjangnya ± 3¾ cm berjalan darimleher kandung empedu dan bersambung
dengan duktus hepatikus, membentuknsaluran empedu ke duodenum.
5.
Duktus
Hepatikus, saluran yang keluar dari leher.
6.
Duktus
koledokus saluran yang membawa empedu ke duodenum.
Fungsi kantung empedu :
1. Sebagai persediaan getah empedu,
membuat getah empedu menjadi kental.
2. Getah empedu adalah cairan yang
dihasilkan oleh sel-sel hati, jumlah setiap hari dari setiap orang dikeluarkan
500-1000 cc. mSekresi digunakan untuk mencerna lemak.
Fungsi empedu adalah :
1. Mengemulsikan lemak dalam usus
halus.
2. Mengabsorbsi lemak
3. Membantu dalam pengeluaran
kolesterol dari dalam tubuh
Comments
Post a Comment